Tiga Prodi Fisipol UGM Masuk Ranking 100-200 Dunia

Yogyakarta, 22 April 2024─Tiga program studi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada masuk dalam daftar ranking dunia QS World University Rankings (WUR) by subject 2024. Tiga program studi tersebut adalah Manajemen Kebijakan Publik (MKP) atau Social Policies and Administration di peringkat 108, Hubungan Internasional atau Politics and International Studies pada peringkat 156, dan peringkat 206 ditempati oleh program studi Sosiologi. 

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fisipol UGM, Prof. Dr. Poppy Sulistyaning Winanti, S.IP., M.PP.,  menyatakan bangga atas pencapaian tersebut, namun tetap menjadi pengingat agar pengelola Fakultas untuk terus berbenah melakukan perbaikan secara berkelanjutan. Sebab melalui rekognisi dari lembaga pemeringkatan internasional ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memilih aspek mana yang perlu ditingkatkan. “Prestasi ini bisa menjadi aspek yang membanggakan, tapi juga sekaligus semacam refleksi diri bagaimana kami di Fisipol perlu meningkatkan kualitas dan reputasi dengan lebih baik,” ujar Poppy dalam  keterangannya kepada wartawan,  jumat  (18/4).

Fisipol UGM selama ini menurut Poppy telah memberlakukan kebijakan berbasis Tri Darma Perguruan Tinggi sebagai fokus utama. Untuk di bidang akademik, Fisipol UGM telah berupaya membangun reputasi internasional dengan membuka program-program berstandar internasional, baik di tingkat sarjana maupun pascasarjana. “Untuk program sarjana, Fisipol UGM membuka program International Undergraduate Programs (IUP), sedangkan untuk pasca sarjana terdapat program double degree dengan berbagai mitra,” jelasnya.

Seperti diketahui, ukuran penilaian ranking bidang studi yang diberlakukan lembaga QS WUR meliputi lima indikator penilaian yakni dari sisi akademik, tenaga kerja pendidikan, sitasi, H-Indeks, dan jaringan riset internasional. Guna mendorong publikasi riset-riset internasional, kata Poppy, Fisipol UGM sudah secara rutin memberikan dana hibah penelitian untuk dosen dan peneliti sejak sepuluh tahun lalu. “Kita terus mengupayakan mendorong reputasi internasional kita lewat kerja sama riset dan publikasi dengan mitra internasional. Salah satunya dengan research grant melalui skema kerja sama mitra. Kita juga mendorong peneliti dan dosen untuk bidding dana hibah di tingkat internasional, itu yang terus kita kembangkan,” terangnya.

Selain itu, Sustainability atau keberlanjutan adalah salah satu poin yang ditambahkan dalam kriteria penilaian QS WUR tahun ini. Untuk soal yang satu ini, kata Poppy, Fisipol UGM dalam menjalankan program kerjanya selalu mendorong peningkatan aspek keberlanjutan mulai dari akademik hingga inisiatif kegiatan sosial dan lingkungan. Beberapa yang sudah dilakukan diantaranya ketersediaan sarana dan prasarana ramah difabel, inisiasi kerja sama pembangunan desa, dana hibah untuk pengembangan keterampilan masyarakat, serta publikasi riset seputar indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).

Tidak hanya sampai di situ, isu soal Green Society, transformasi digital, dan sosial inklusi merupakan tiga pilar utama yang terus didorong oleh Fisipol UGM dan direalisasikan dalam berbagai program. “Dalam dua tahun terakhir, kita punya flagship yang kita sebut sebagai Green Society. Tidak hanya mencoba mengutamakan isu-isu green (lingkungan) dalam program akademik, penelitian, dan pengabdian, tapi juga memperkenalkan berbagai macam program yang berkaitan isu tersebut,” paparnya. 

Poppy menegaskan internasionalisasi program di Fisipol UGM akan terus didorong. Selain dari peningkatan standar akademik bertaraf internasional, memperkuat kerja sama dan penerimaan jumlah mahasiswa asing di Fisipol UGM juga menjadi aspek penting. “Kami dari fakultas juga akan sangat mendukung adanya program atau kebijakan untuk mendorong mahasiswa internasional berkuliah di UGM, dan dengan itu harapannya Fisipol UGM bisa mendapatkan publikasi dan atensi internasional dengan lebih baik,” pungkasnya. (/tsy)