Mengasah Kemampuan Berbahasa Inggris dalam IREC 2019

Yogyakarta, 8 September 2019—Kemahiran seseorang dalam berbicara di depan umum adalah suatu aset yang kelak dapat membantu di kemudian hari. Kemampuan tersebut patut diasah agar bisa menjaganya dalam kualitas prima. Dalam hal ini, International Relations English Competition (IREC) 2019 hendak memfasilitasi kawan-kawan siswa dan siswi SMA untuk menjaga kualitas prima kemampuan mereka.Dengan grand theme yang bertajuk Harmonizing Humanity To Work Alongside Industrial Revolution 4.0, IREC, yang merupakan salah satu program kerja Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (KOMAHI) ini kembali menghadirkan cabang perlombaan tahunan andalan mereka yaitu, English Debate, Story Telling, dan Speech. Seluruh rangkaian perlombaan dilaksanakan pada tanggal 6-8 September 2019.

Bersama dengan jajaran panitia IREC yang berjumlah total 99 orang, Charissa Patricia dan Aldo Rafi, selaku President dan Vice-President IREC tahun ini menghadirkan Keynote Speaker dari berbagai kalangan penggiat perkembangan pemuda Indonesia. Keynote Speaker tersebut antara lain Budiman Sudjatmiko dari Innovator 4.0 Indonesia, Aditya Percaya dari Youth of Indonesia, dan Tony Seno Hartono dari Sumber Kreasi. Selain itu, sesi seminar dari para keynote speaker tahun ini terbuka untuk umum. Seminar tersebut diselenggarakan di Selasar Barat FISIPOL.

Tahun ini, IREC berisikan 27 tim english debate dari berbagai SMA, 24 peserta story telling, dan 31 peserta yang mengikuti cabang perlombaan speech. Juri untuk perlombaan-perlombaan tersebut berasal dari berbagai latar belakang. Adjudicator untuk english debate tentunya diisi oleh anggota-anggota English Debating Society (EDS) UGM, sedangkan para peserta story telling dinilai oleh perwakilan dari Teater Selasar FISIPOL dan perwakilan dari IONs. Sedangkan cabang perlombaan story telling dinilai oleh perwakilan dari Center for Digital Society (CfDS), IONs, dan Mapres FISIPOL Heidira Witri Hadayani.

Dikutip dari Ainun Fahirah, seorang panitia IREC, acara tahunan ini bahkan berhasil menarik kembali beberapa sekolah yang merupakan “langganan” IREC dari tahun ke tahun. Di akhir perlombaan, juara dari tiap cabang lomba akan ditandingkan untuk menentukan siapa yang mendapatkan hadiah lomba lainnya yaitu kesempatan gratis untuk mengikuti perlombaan Asia International Model United Nations di Thailand.

Menurut beberapa peserta cabang perlombaan debat, IREC biasa menghadirkan tim-tim powerhouse dari komunitas english debate SMA se-Indonesia. Seorang peserta sempat memaparkan bahwa bagi peminat perlombaan debat, IREC,”is for those who seek challenge”. Bahkan ada peserta yang berpendapat “IREC is not for newbies”. Acara ditutup dengan pengumuman pemenang dari masing-masing cabang lomba IREC. Seperti tahun-tahun sebelumnya, IREC tahun 2019 berhasil terlaksana dengan lancar dan tanpa hambatan yang berarti. (/Lak).