Penyelenggara | : | Youth Studies Center (Yousure) Fisipol UGM |
---|---|---|
Lokasi | : | Selasar Barat Fisipol UGM |
Kontak | : | 082137389055 |
Waktu | : | Jumat, 27 April 2018 |
Juxtaposed Youth : What We Don’t Talk About When We Talk About Comics
Pernah dapat nasehat tanpa alamat, “baca komik mulu, belajarnya kapan”? Satu lain dan hal, Fredric Wertham bisa jadi biang dibalik stigma buruk yang melekat pada komik. Psikolog yang menulis The Seduction of The Innocents pada 1954 ini menyalahkan komik atas kerusakan remaja (atau delikuensi juvenil). Kegaduhan yang ditimbulkan Wertham awet hingga berdekade. Studi komik menjadi semakin ramai; ada semangat pembuktian tak bersalahnya produk kebudayaan dengan ciri sekuensial ini.
Indonesia? Jika kita bicara soal karakter sekuensial, Indonesia jelas jauh dari asing. Relief pada candi-candi punya ciri sekuensial. Tapi, apakah yang sekuensial dapat disebut komik? Pencatatan yang dirintis oleh Bonneff pada 1974 menyusuri tradisi komik Indonesia hingga kemunculan Put On di Harian Sin Po. Setelahnya, pencatatan terus dilakukan dan wacananya terus diperdebatkan. Melahirkan tanya, bagaimana kabar komik Indonesia hari ini?
Menanggapi hal tersebut, Bincang Muda YouSure mempersembahkan
“Juxtaposed Youth: What We Don’t Talk About When We Talk About Comics”
Jumat 27 April 2018
14.30-17.00 WIB
Selasar Barat FISIPOL UGM
Pembicara:
Hikmat Darmawan (Pengamat Budaya Pop), Terra Bajraghosa (Dosen Seni Sekuensial ISI Yogyakarta), dan Kurnia Harta Winata (Komikus)
Jangan lupa datang