Mendaftarkan diri dalam program magang merupakan sesuatu yang lazim dilakukan oleh seorang mahasiswa. Magang biasa dilakukan untuk mendapatkan pengalaman kerja, hal ini juga dapat memfasilitasi mahasiswa dalam menerapkan teori yang ia dapatkan di perkuliahan dalam praktik dunia nyata. Yudhi Fardhan, seorang mahasiswa departemen hubungan internasional angkatan 2017, adalah contoh nyata premis tersebut. Kepada Media Fisipol, Yudhi menyampaikan pengalamannya menjalani sebuah program magang.
Pada libur antar semester lalu, Yudhi memutuskan untuk bergabung dalam program magang yang diadakan oleh Divisi Hubungan International Kepolisian Republik Indonesia. Ia mendapatkan informasi mengenai program ini melalui mahasiswa tingkat atas yang ia kenal. Setelah mendapat informasi lebih lanjut mengenai program ini, Yudhi lantas menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan seperti surat rekomendasi dari kampus, surat permohonan magang, dan transkrip nilai.
Selain syarat administratif, Yudhi menilai bahwa keahlian teknis dan linguistik diperlukan untuk dapat menjalankan tugas magang dengan baik. Keahlian teknis yang ia maksud adalah kemahiran dalam mengoperasikan Microsoft Word dalam memproses informasi yang kelak akan digunakan pihak kepolisian maupun pihak pemerintah asing. Secara linguistik, Yudhi menyatakan bahwa kemampuan bahasa Inggris yang baik secara lisan maupun tertulis sangat diperlukan. Kedua kemampuan tersebut diperlukan untuk membantu pihak kepolisian dalam rapat dan pertemuan sebagai operator atau notetaker.
Yudhi yang mengikuti program magang untuk mengisi waktu luang perkuliahan ini mengaku bahwa program yang ia ikuti cukup fleksibel. Program ini memberinya pendalaman ilmu yang tidak ia dapatkan sebelumnya dalam perkuliahan di dalam kelas, terutama dalam hal pengalaman kerja dan melihat langsung cara kerja kepolisian antar negara.
Melalui program ini, Yudhi merasa bahwa program ini memiliki banyak sekali manfaat akademik maupun untuk konteks pengembangan diri. Dalam program ini, mencari topik tugas akhir dan pengumpulan data non-confidential dapat dilakukan untuk memajukan kemampuan akademik seorang peserta magang. Bagi peserta magang yang memiliki fokus studi mengenai keamanan dan kejahatan transnasional, program ini akan sangat cocok untuk diikuti.
Yudhi menambahkan bahwa atmosfer kerja juga dapat langsung terasa saat mengikuti program magang ini. Program ini sangat ia rekomendasikan terutama karena fleksibilitas jangka waktu magang yang disediakan, baik itu panjang maupun pendek. Membangun relasi dengan para pakar juga ia nilai dapat mulai ditanam dalam program magang ini.
Yudhi yang gemar mengikuti perlombaan Model United Nations ini juga sempat secara langsung mendapat tugas untuk merangkum materi mengenai traktat-traktat dan perjanjian-perjanjian internasional untuk digunakan delegasi resmi Indonesia di suatu pertemuan regional. Selain itu, ia juga mendapat pengalaman membantu kepolisian Indonesia berkoordinasi dengan Australian Federal Police dan juga agen-agen dari Federal Bureau of Investigation (FBI). (/Lak)