Di minggu terakhir bulan Februari, Scanity bekerja sama dengan PACER mengadakan diskusi bertema Membangun “Democratic Welfare State” merujuk pada pengalaman negara-negara Skandinavia yang tertuang dalam buku “Northern Lights: The Positive Policy Example of Sweden, Finland, Denmark and Norway” di Kantor PACER Fisipol UGM. Diskusi ini menghadirkan dua pembicara yaitu Hasrul Hanif, MA selaku Dosen JPP UGM dan Prof. Dr. Ronnie Hatley selaku dosen tamu dari Washington State University.
PUB
Pada tanggal 26 Februari 2015, Sorec dan Yousure Fisipol UGM menyelenggarakan diskusi dan peluncuran buku “Organisasi Pemuda Lingkungan di Indonesia Pasca-Orde” di ruang seminar timur Fisipol UGM . Acara ini menghadirkan pembicara diantaranya adalah Halik Sandera selaku Direktur WALHI Yogyakarta, Dr. Suharko selaku penulis dan Dosen Sosiologi UGM, Rida Nurafiati selaku aktivis muda lingkungan yang aktif berkiprah di KOPHI, dan Meredian Alam, MA, M.Phil selaku moderator.
Buku ini berupa dokumentasi hasil riset mengenai perkembangan organisasi lingkungan di Indonesia yang diaktivasi oleh anak muda pasca-orde baru. Riset mulai dilakukan dari bulan Desember 2012 di empat kota yaitu Yogyakarta, Jakarta, Bandung, dan Bogor, dilanjutkan proses analisis data memakan waktu 3-4 bulan di tahun 2013. Kemudian proses penulisannya hingga siap dibukukan selesai di bulan Desember 2014. Tim riset sekaligus penulis buku dikoordinatori oleh Dr. Suharko beranggotakan Meredian Alam, Sidiq Hari M., Fuji Riang P., dan Aditya Nugroho.
Lima mahasiswa UGM mengikuti program kegiatan Forum Pemuda Asia “Make A Difference (MaD) Forum” di Hongkong yang berlangsung 30 Januari – 1 Februari 2015. Kelina mahasiswa itu adalah Eka Cahyaningrum (Fakultas Biologi 2011), Didit Setyo Pamuji (Teknik Fisika 2011), Hibran Sabila Maksum (Teknik Mesin 2012), Ayu Ashari Achmad (Fakultas Pertanian 2011), dan Clara (Fakultas Isipol 2011).
Forum ini merupakan acara kreatif yang bertujuan untuk menginspirasi dan memberdayakan para pemuda dari seluruh Asia untuk menjadi seorangyang positif , dan mampu mengubah keadaan ekonomi, sosial dan lingkungannya.
Sepuluh mahasiswa dari 10 Fakultas UGM telah terpilih sebagai finalis yang akan melaju pada grand final seleksi mahasiswa berperstasi UGM 2015. Mereka berhasil maju ke final setelah menyisihkan 33 peserta lainnya dalam seleksi Super Camp 1 ditingkat universitas yang berlangsung selama dua hari 21-22 Februari 2015 di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.
Kesepuluh finalis tersebut adalah Dian Yuanita Wulandari (Fakultas Kehutanan), Dianty Widyowati Ningrum (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik), Indriani Pratiwi (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik), Karima Afandi (Fakultas Farmasi), Muhammad Nabil Satria F. (Fakultas Teknik), Muhammad Rizki (Fakultas Hukum), Nabila Afif (Fakultas Teknik), Nurul Aisya Berylia (Fakultas Psikologi), Ricky Sudiarto Putra (Fakultas Teknik), dan Sabrina Woro Anggraini (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam).
Pada tanggal 3 Februari 2015 telah diadakan sosialisasi PKM GT dan PKM AI tingkat universitas di Gedung Grha Sabha Pramana UGM, sebagai tindak lanjutnya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik mengadakan sosialisasi PKM GT dan PKM AI di ruang seminar Gedung Pascasarjana Fisipol UGM pada tanggal 18 Februari 2015.
Sosialisasi ini menghadirkan Dr. Bevaola Kusumasari selaku staf ahli Wakil Dekan I bidang akademik Fisipol UGM, Dr. Hempri Suyatna M.Si selaku pembina PKM universitas, dan Yusuf C. Mahardika selaku peserta PKM dari Jurusan Politik dan Pemerintahan angkatan 2012 sebagai pembicara. Ini merupakan kali pertama sosialisasi PKM GT dan PKM AI di Fisipol UGM, diharapkan mahasiswa Fisipol lebih antusias lagi dalam mengikuti program tersebut.
Selasa, 17 Februari 2015 Fisipol UGM mengadakan acara pelepasan wisuda di Hall Gedung Fisipol UGM. Wisuda Fisipol UGM periode II 2014/2015 berjumlah 144 dengan rincian, 22 orang dari Jurusan Manajemen & Kebijakan Publik, 28 orang dari Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, 44 orang dari Jurusan Ilmu Komunikasi, 16 orang dari Jurusan Politik & Pemerintahan, 17 orang Jurusan Pembangunan Sosial & Kesejahteraan, dan 17 orang dari Jurusan Sosiologi.
Sebanyak 27 lulusan berhasil memperoleh predikat cumloude. Lulusan terbaik diraih oleh Arif Supriyadi dari Jurusan Politik dan Pemerintahan dengan IPK 3,77 dan masa studi 4 tahun 2 bulan sedangkan lulusan tercepat diraih oleh Rendy Wirawan dari Jurusan Ilmu Hubungan Internsional dengan masa studi 3 tahun 4 bulan dengan IPK 3,57. Lulusan terbaik dari masing-masing jurusan rinciannya antara lain Anak Agung Gede Putu Wahyura dari Jurusan Manajemen & Kebijakan Publik dengan IPK 3,70 dan masa studi 4 tahun 5 bulan, Farha Kamalia dari Jurusan Ilmu Hubungan Internasioanal dengan IPK 3,62 dan masa studi 4 tahun 2 bulan, Fransiscus Assisi Sandy Mariatna dengan IPK 3,72 dan masa studi 4 tahun 4 bulan, Arif Supriyadi dari Jurusan Politik dan Pemerintahan dengan IPK 3,77 dan masa studi 4 tahun 2 bulan, Nadhia Febriantika dari Jurusan Pembangunan Sosial & Kesejahteraan dengan IPK 3,64 dan masa studi 4 tahun 3 bulan, dan Moh. Zaki Arrobi dengan IPK 3,77 dan masa studi 4 tahun 4 bulan.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY sepakat memanfaatkan penggunaan aplikasi Cared Wide View Disaster Information ang Prediction System (W-DIPS). Penggunaan aplikasi Cared Wide View Disaster Information and Prediction System diprakarsai peneliti Osaka University, Jepang Prof. Stefano Tsukamoto untuk penanggulangan berbagai bencana.
Aplikasi ini berbasis mobile apps di smartphone dan bisa diunduh melalui Google Playstore. Aplikasi W-DIPS ini, memungkinkan masyarakat meng-input data kejadian bencana yang ada di sekitarnya.
Ditulis oleh Derajad Widhyarto
Sosiolog Fisipol UGM
Mengutip pendapat dari Levebre (1991) dalam bukunya The Production of Space , bahwa ruang menciptakan nilai , norma dan status social , pernyataan atas ruang tersebut relevan untuk menjelaskan fenomena gaya hidup tinggal di apartemen yang marak saat ini, khususnya di kota-kota sekunder.
Sebagai hunian vertical dengan fasilitas kesenangan yang lengkap, apartemen telah menciptakan nilai , norma dan status social baru bagi penghuninya. Berbeda dengan nilai , norma dan status social bagi masyarakat yang tinggal di kampong dan perumahan yang lebih menonjolkan nilai, norma kebersamaan. Sebaliknya mereka yang tinggal di apartemen lebih menonjolkan kesan tertata, eksklusif , elite dan modern.
Gusti Arirang (21) biasa mengisi waktu luang di sela kuliahnya dengan bermain musik. Putri seniman Djaduk ferianto itu, sekarang ini sedang menjalani magang di sebuah agensi ternama di Bilangan Senayan, Jakarta.
Magang, menurut mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini, sangat mendukung cita-citanya menjadi stategic planner sekailgus musisi. “Kelihatannya asik aja” jelas Gusti, kemarin.
Selain magang , saat ini Gusti juga sedang mengerjakan proyek band folkpop akustik bernama Chick and Soup yang berbasis di yogyakarta. Dalam band beranggotakan tiga orang itu Gusti didaulat sebagai vokalis sekaligus pemain guitalele dan glockenspiel.
Ditulis oleh Dr Hempri Suyatna
Ketua Prodi S2 PSDK Fisipol UGM
Aneh! Tidak ada kata lain. Meski dulu memperjuangkan mobil nasional karya siswa SMK Solo yang bekerja sama dnegan Kiat Motor Klaten – bahkan melejitkan namanya – kini Jokowi justru menggandeng produsen otomotif Malaysia Proton untuk mewujudkan mobil nasional. Penunjukan ini jelas membuat tanda tanya. Pertama, pemerintah tampaknya tampaknya lupa dengan cita-citanya di dalam membangun kemandirian ekonomi. Ketika visi-misi tersebut benar-benar dipahami seharusnya pemerintah konsisten dan serius membangun industri otomotif dengan menegdepankan kandunagn unsur lokal. Pertanyaannya : benarkah upaya memunculkan mobil Kiat Esemka hanya sebagai pencitraan politik daripada niat tulus untuk membangun kemandirian ekonomi?