FISIPOL UGM Gelar Pekan Kesenian 2025: Ruang Ingatan, Rupa, dan Perlawanan

Yogyakarta, 22 September 2025 — Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada resmi membuka Pekan Kesenian FISIPOL UGM (PKFU) 2025 yang berlangsung pada 22–26 September di Taman Sansiro. Agenda tahunan ini menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-70 FISIPOL UGM sekaligus tahun kedua penyelenggaraan, diinisiasi oleh himpunan organisasi dan unit kegiatan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Seni FISIPOL.

Mengusung tema “Muara Ingatan pada Rupa dan Cara,” PKFU 2025 menghadirkan seni sebagai ruang kolektif untuk mengingat kembali berbagai pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di bulan September. Tema ini menegaskan bahwa seni—baik melalui rupa maupun aksi—dapat menjadi medium penting untuk menyuarakan kebenaran yang kerap terabaikan.

Setiap sudut Taman Sansiro disulap menjadi pameran seni terbuka yang berlangsung sepanjang pekan. Selain pameran, serangkaian kegiatan harian memperkaya pengalaman pengunjung, antara lain:

  • 22 September: Diskusi serial buku Suara Penyintas yang Dibisukan dan Kisah yang Ditemukan Kembali karya Magdalena Sitorus

  • 23 September: Diskusi September Hitam dan Kepenulisan

  • 24 September: Diskusi Memori September: Sastra sebagai Alat dalam Pergerakan dan Panggung Terbuka untuk ekspresi bebas

  • 25 September: Pentas seni ketoprak Ayo Demo dan Teater Selasar dengan lakon Api di Sukamaju

  • 26 September: Panggung Gigs sebagai acara puncak yang terbuka untuk seluruh warga FISIPOL

PKFU 2025 diharapkan menjadi ruang pertemuan, peringatan, sekaligus perayaan seni bagi sivitas akademika FISIPOL UGM dan masyarakat luas. Melalui paduan seni rupa, sastra, teater, dan musik, kegiatan ini mengajak publik untuk menafsirkan kembali sejarah, memperkuat ingatan, dan merayakan keberanian dalam menyuarakan kebenaran.