Riset dan Big Data
Perkembangan teknologi berdampak pada berbagai perubahan dalam kehidupan manusia, termasuk dalam bidang pendidikan dan penelitian. Dengan tawaran kemudahan dari keberadaanya, bidang riset turut mengikuti tren perkembangan dengan memanfaatkan teknologi untuk mempermudah berbagai kegiatan penelitian. Perubahan dunia yang serba digital sebagai akibat dari perkembangan teknologi, selanjutnya juga berdampak pada keterbukaan dan kemudahan akses data di masyarakat yang menghasilkan himpunan data yang sangat besar dan familiar disebut sebagai Big Data, keberadaan big data seringkali dimanfaatkan dalam kegiatan riset dengan metode Big Data Analysis.
Sebagai mahasiswa dari latar belakang ilmu sosial politik, konsentrasi dalam riset tentunya juga merujuk pada berbagai fenomena sosial politik. Dalam hal ini, keberadaan big data lebih berfungsi sebagai tools untuk melakukan riset. Namun dalam berbagai kesempatan, semua penelitian dapat didekati dengan metode big data analysis.
Mengawali kegiatan penelitian, tentu dimulai dengan upaya mencari ide riset. Dalam hal ini terdapat dua cara yang dapat digunakan untuk menentukan suatu ide, yaitu melalui gap teoritik atau melalui fenomena. Jika merujuk pada metode fenomena, seorang peneliti perlu melatih sense mengenai fenomena-fenomena sosial politik di sekitar mereka. Metode ini mengarah pada model bottom-up dimana seorang peneliti mengawali upaya mencari ide dengan melihat fenomena yang terjadi, baru dilanjutkan dengan mencari teori yang sesuai. Sedangkan untuk metode gap teori, berangkat dari keberadaan teori tertentu, yang selanjutnya mengarah pada model top-down dengan mencari fenomena yang sesuai dengan teori yang ada. Kendati demikian, kedua cara tersebut tetap membutuhkan kepekaan seseorang dengan berbagai fenomena sosial politik, yang salah satunya dapat diperoleh dengan banyak membaca dan memahami jurnal-jurnal akademik.
Merumuskan Use Cases
Use cases merupakan salah satu bagian penting yang perlu diperhatikan dalam kegiatan penelitian. Dalam hal ini, merumuskan use cases dalam metode big data analysis dapat dilakukan melalui empat tahap yaitu problem statement, research question, data source selection, dan menentukan keywords.
Pada tahap problem statement, Langkah yang perlu dilakukan adalah mencari topik yang dominan dibahas oleh para scholar. Dengan banyak membaca berbagai jurnal akademik, seorang peneliti harus mampu menguraikan pembahasan dominan dan hal-hal apa saja yang luput atau jarang dibahas oleh para scholar untuk selanjutnya melihat gap pembahasan dalam topik-topik tersebut.
Setelah memperoleh ide dari tahap sebelumnya, langkah yang perlu ditempuh seorang peneliti adalah merumuskan riset question. Dalam hal ini, pertanyaan perlu merujuk pada fenomena yang akan dibahas. Dengan pertanyaan ini, nantinya juga dapat mempermudah langkah selanjutnya yaitu data source selection, dimana seorang peneliti dapat mengetahui kebutuhan data yang perlu digali dalam risetnya. Tahap yang terakhir adalah menentukan keywords. Pada tahap ini, seorang peneliti dapat menentukan beberapa kata kunci yang dapat menjadi sumber data penelitian.
Memulai penelitian dengan metode big data merupakan sesuatu yang dapat dipelajari, jika memang memiliki kemauan untuk belajar. Dalam hal ini, sumber-sumber pengetahan terkait topik tersebut dapat diperoleh dari berbagai platform. Kendati demikian, untuk memahami metode big data, pada dasarnya dapat dimulai dengan memahami logic dasar yang terdiri dari empat siklus yaitu scrolling-cleaning-filtering-visualisasi. Hal ini merupakan suatu siklus memutar secara terus menerus, dan dalam studi politik pemerintahan dapat dimulai dari ide riset, mendekati dengan big data, dan selanjutnya merumuskan discuss yang akan digunakan. (/Mdn)