Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM), Prof. Hermin Indah Wahyuni, mempersembahkan kontribusi ilmiah terbarunya lewat buku berjudul “Komunikasi Autopoiesis: Sebuah Pengantar Memahami Perspektif Sistem Niklas Luhmann”. Buku ini hadir sebagai upaya untuk memperkenalkan teori sosial kontemporer yang berpengaruh namun belum banyak dikenal di Indonesia: teori sistem autopoiesis dari sosiolog Jerman, Niklas Luhmann.
Melalui buku ini, Hermin membawa pembaca masuk ke dalam pemikiran Luhmann yang menantang cara berpikir konvensional tentang masyarakat. Berbeda dari pandangan umum yang melihat masyarakat sebagai kumpulan individu, Luhmann menegaskan bahwa masyarakat tersusun dari komunikasi. Komunikasi, menurutnya, adalah elemen terkecil dari sistem sosial yang memiliki kemampuan autopoiesis—yakni membentuk dan mereproduksi dirinya sendiri secara berkelanjutan.
Buku ini menyusun gagasan-gagasan kunci Luhmann dengan pendekatan yang sistematis dan mudah dicerna, menjadikannya sebagai pengantar penting bagi ilmuwan sosial dan komunikasi yang ingin menjelajahi perspektif teoretis yang belum banyak digunakan di Indonesia. Hermin menggarisbawahi bahwa Luhmann bukan sekadar menawarkan konsep baru, melainkan juga membuka horizon pemahaman yang luas mengenai bagaimana komunikasi bekerja dalam masyarakat modern.
Salah satu bagian penting dalam buku ini adalah pembahasan tentang media massa sebagai sistem komunikasi modern. Luhmann memandang media tidak hanya sebagai perantara informasi, tetapi sebagai sistem yang membentuk realitas publik. Dalam konteks ini, media bekerja melalui kode informasi vs non-informasi, menentukan mana yang dianggap penting oleh masyarakat dan mana yang diabaikan. Dengan demikian, media menjadi aktor aktif dalam evolusi masyarakat, bukan sekadar penyampai pesan.
Lebih jauh, buku ini juga mengajak pembaca untuk mempertimbangkan bagaimana teori sistem Luhmann dapat diterapkan dalam riset komunikasi dan media. Baik untuk menjelaskan fenomena arus informasi digital, produksi berita, hingga relasi antara media dan institusi sosial, pendekatan autopoiesis menawarkan kerangka konseptual yang segar dan kompleks.
Sebagai literatur akademik, “Komunikasi Autopoiesis” tidak hanya mengisi kekosongan dalam khazanah pemikiran komunikasi di Indonesia, tetapi juga menantang pembacanya untuk melihat kembali hakikat komunikasi itu sendiri—bukan sebagai alat, melainkan sebagai struktur kehidupan sosial itu sendiri.
Buku dapat didapat di tautan berikut.