Yogyakarta, 8 November 2024─Dosen Sosiologi FISIPOL UGM, Hakimul Ikhwan, Ph.D., baru saja meluncurkan buku terbarunya berjudul “Agonistic Democracy and Islamism in Indonesia”. Buku ini menawarkan perspektif segar dalam memahami hubungan dinamis antara islamisme dan pemerintahan demokratis di Indonesia pasca-reformasi, terutama di tengah perubahan sosial-politik yang terus berkembang.
Berdasarkan penelitian lapangan ekstensif di Cianjur, buku ini membantah asumsi umum tentang ketidakcocokan inheren antara demokrasi dan islamisme. Sebaliknya, Hakimul Ikhwan menunjukkan bahwa kedua kekuatan ini dapat hidup berdampingan melalui proses pertentangan dan kompromi. Dengan mengupas persaingan antara gerakan islamis dan nasionalis dalam memperebutkan pengaruh, buku ini menggambarkan bagaimana ideologi-ideologi tersebut beradaptasi dengan konteks lokal yang unik.
Selain itu, buku ini menyoroti implikasi yang lebih luas untuk demokrasi di negara-negara mayoritas Muslim. Pendekatan kontekstual yang diusulkan oleh Hakimul Ikhwan memberikan wawasan baru tentang hubungan antara agama, politik, dan pemerintahan, sekaligus menggarisbawahi pentingnya memahami dinamika lokal dalam mengevaluasi stabilitas demokrasi di masyarakat multikultural.
Publikasi ini tidak hanya relevan untuk kajian akademis, tetapi juga memberikan kontribusi penting bagi diskusi global tentang demokrasi dan keberagaman ideologi, khususnya dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Dengan fokus pada TPB 16 tentang perdamaian, keadilan, dan institusi yang kuat, buku ini menunjukkan bagaimana proses dialog dan adaptasi ideologi dapat mendukung terciptanya pemerintahan yang inklusif dan berkelanjutan.
FISIPOL UGM terus mendukung upaya para dosen dan peneliti dalam menghasilkan karya-karya akademik yang berkontribusi pada isu-isu global yang relevan. Buku “Agonistic Democracy and Islamism in Indonesia” menjadi bukti komitmen akademik FISIPOL dalam memperluas wawasan tentang tantangan demokrasi di era modern.