
Yogyakarta, 10 Juni 2025—Di era digital yang terus berkembang pesat, media massa mengalami transformasi yang signifikan dari sekadar saluran informasi menjadi sumber data besar (big data) yang berperan strategis dalam pembentukan opini publik, pengawasan kebijakan, dan pengambilan keputusan. Hal inilah yang menjadi sorotan dalam episode perdana podcast UniTalks yang diproduksi oleh Unitrend PolGov FISIPOL UGM, bekerja sama dengan Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik (DMKP). Dalam episode bertajuk “Big Data dalam Media Massa”, Alvi Syahrina, dosen DMKP sekaligus Managing Director dan CTO Unitrend PolGov, menguraikan bagaimana media kini menjadi bagian integral dari ekosistem digital yang kompleks dan interaktif. Media tidak hanya menyajikan berita, tetapi juga memproduksi data dalam jumlah besar dengan variasi dan kecepatan tinggi, yang dapat dimanfaatkan untuk analisis sosial-politik secara real-time.
Lebih lanjut, Alvi menjelaskan bahwa media massa kini memenuhi lima karakteristik utama big data — volume, velocity, variety, veracity, dan value — yang menjadikannya sumber informasi penting dalam perumusan kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy). Salah satu contoh pemanfaatannya adalah melalui dashboard Unitrend, sebuah platform monitoring media yang secara rutin melakukan scraping dari berbagai portal berita nasional untuk dianalisis dengan pendekatan Natural Language Processing (NLP). Metode seperti sentiment analysis, topic modeling, hingga named entity recognition digunakan untuk memahami tren opini publik secara cepat dan akurat. Sebagai ilustrasi, Unitrend menganalisis wacana publik terhadap isu “Makan Bergizi Gratis (MBG)” dan menemukan bahwa mayoritas sentimen media bersifat netral hingga positif, memberikan gambaran awal mengenai respons publik terhadap kebijakan tersebut.
Diskusi ini mencerminkan relevansi nyata terhadap beberapa Sustainable Development Goals (SDGs). Pertama, SDG 16 (Peace, Justice, and Strong Institutions), yang menekankan pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan dalam tata kelola publik, terutama melalui peran media sebagai aktor dalam sistem penta-helix. Kedua, SDG 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure), melalui penerapan teknologi informasi dan inovasi digital untuk memperkuat pengambilan keputusan berbasis data. Ketiga, diskusi ini juga terkait dengan SDG 4 (Quality Education), karena memperluas akses terhadap informasi dan analisis berbasis data bagi mahasiswa, peneliti, dan masyarakat umum. Dengan mendorong pemanfaatan big data dari media secara maksimal, PolGov menegaskan komitmennya untuk memperkuat kapasitas riset dan advokasi publik berbasis teknologi yang inklusif dan transformatif.
Video selengkapnya dapat diakses di tautan berikut: https://www.youtube.com/watch?v=OvsS6AYoGiQ