Pada usia 42 tahun, ia memutuskan untuk banting stir dari dunia jurnalistik dan memilih menjadi seorang pebisnis. Padahal, kariernya sebagai wartawan selama 23 tahun telah menghasilkan track record yang membanggakan. Ia pernah mendapatkan penghargaan sebagai presenter terfavorit nomer 1 di Indonesia, menjadi pemimpin redaksi termuda, mewawancarai orang penting dari berbagai negara, dan banyak prestasi lainnya. Namun, karena ia memiliki visi untuk menjadikan generasi muda Indonesia sebagai pekerja yang kompeten, ia memutuskan untuk mendirikan usaha bernama IDTalent.
fisipol
Bonus demografi saat ini menjadi salah satu topik perbincangan paling hangat di Indonesia. Betapa tidak, Indonesia digadang-gadang akan mengalami momentum bonus demografi, yaitu kondisi dimana terjadi peningkatan signifikan jumlah usia produktif (15 – 64 tahun), pada tahun 2020 – 2030. Hal ini tentu bisa menjadi peluang tersendiri bagi pembangunan Indonesia, namun bila tidak ditangani dengan baik dapat berubah menjadi ancaman. Sinergi yang terjalin dengan baik antar-stakeholder kemudian dapat menjadi salah satu kunci dalam mengubah potensi ancaman menjadi peluang bonus demografi. Lebih lanjut pemuda sebagai bagian dari angkatan produktif merupakan aktor penting, dimana pemuda menjadi sasaran utama dalam isu bonus demografi.
Kamis, 19 Oktober 2017, setelah diwisuda oleh Universitas Gadjah Mada bertempat di Lantai 2 Gedung Grha Sabha Pramana para wisudawan/i pascasarjana Fisipol UGM memenuhi Selasar Barat Fisipol UGM untuk menghadiri pelepasan Wisuda Pascasarjana Periode I TA 2017/2018. 108 wisudawan dan wisudawati pascasarjana Fisipol UGM resmi menyelesaikan masa studinya, 8 wisudawan diantaranya mendapat predikat cumlaude, 48 wisudawan dengan predikat sangat memuaskan dan 51 dengan predikat memuaskan. Diantaranya adalah 17 mahasiswa dari Departemen Ilmu Administrasi Publik, 3 mahasiswa dari Departemen Ilmu Hubungan Internasional, 48 dari Departemen Ilmu Komunikasi, 10 dari Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik, 10 dari Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, 11 dari Departemen Politik dan Pemerintahan, dan 9 dari Departemen Sosiologi.
Departemen Ilmu Hubungan Internasional kembali menginisiasi ambassadorial lecture yang bertajuk “Dinamika Kemitraan Indonesia dan Uni Eropa: Peluang dan Tantangan” pada 18 Oktober lalu. Pada kesempatan kali ini menghadirkan HE Yuri O. Thamrin selaku Duta Besar Republik Indonesia untuk Uni Eropa, Belgia, dan Luksemburg. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh wakil rektor bidang Kerja Sama dan Alumni, Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M untuk memberikan sambutan.
Pada sambutannya, Paripurna mengungkapkan bahwa kesuksesan Uni Eropa dalam penyatuan negara-negara patut dicontoh terutama bagi negara-negara ASEAN. “Penyatuan ini adalah keberanian mereka untuk menyatukan diri guna mencapai perdamaian juga memperkuat Eropa dari negara-negara lain. Tentu ini jadi rujukan yang lain bagi Indonesia di kawasan ASEAN,” paparnya. Menurutnya, Uni Eropa adalah kawasan yang strategis untuk menjadi mitra. Meskipun ekspor Indonesia ke Eropa termasuk sulit karena memiliki strandar khusus, bagi Paripurna hal tersebut justru menjadi tantangan bagi Indonesia untuk mendapat bargaining position yang lebih bagus.
Ramai berseliweran di berbagai media, siapa yang tidak pernah mendengar istilah Meikarta? Dengan iklan TV bombastis yang menggadangkan hunian nyaman, Meikarta tentu terasa amat meyakinkan bagi banyak orang. Kota impian ini akan dibangun oleh Lippo Group sebagai pengembang. Berdasar dari data Tirto.id, Meikarta dinilai sebagai proyek paling masif dari Lippo Group, Meikarta akan dibangun di atas tanah seluas 500 hektar dengan nilai investasi proyek mencapai 278 triliun rupiah. Pembangunan besar-besaran ini juga tidak hanya terjadi di Cikarang, tempat Meikarta rencananya berdiri, namun juga di Yogyakarta, yang pada tahun-tahun terakhir gencar menjadi sasaran pembangunan apartemen dan hotel. Magister Administrasi Publik (MAP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui seri diskusinya, MAP Corner, berusaha membongkar persoalan ini melalui diskusi dengan tajuk “Meikarta: Bisnis Properti dan Keadilan atas Kota” yang berlangsung di Lobi MAP Fisipol UGM Unit 2, Sekip (17/10).
Etiquette atau aturan sopan santun dalam dunia kerja adalah salah satu hal yang dapat mendorong keberhasilan karir kita. Namun banyak dari calon pekerja maupun karyawan yang sering mengesampingkan persoalan tersebut. Oleh karena itu, Departemen Ilmu Komunikasi bekerjasama dengan Career Development Center (CDC) menyelenggarakan kembali sharing alumni yang bertajuk “Getting Ready to Get on Board: Mempersiapkan Diri Menuju Dunia kerja” pada 16 Oktober lalu. Pada kesempatan kali ini menghadirkan Yudith Anggraeni selaku Konsultan Human Resources Development.
YOGYAKARTA – Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada, Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik Universitas Gadjah Mada, Institue of International Studies, dan Pusat Studi Agama dan Demokrasi Paramadina, menggelar kegiatan peluncuran buku Ketika Agama Bawa Damai, Bukan Perang: Belajar dari ‘Imam dan Pastor’ pada Senin (16/10) di Auditorium Lantai 4 FISIPOL UGM.
Buku Ketika Agama Bawa Damai, Bukan Perang: Belajar dari ‘Imam dan Pastor’ diterbitkan dalam rangka menyambut kedatangan Imam Muhammad Ashafa dan Pastor James Wuye dari Nigeria. Keduanya adalah pemuka agama yang sama-sama hijrah: bekas milisi dalam konflik berbasis agama yang beralih jadi fasilitator untuk upaya damai di komunitas masing-masing. Mereka memutus rantai kekerasan dengan menggiatkan pendekatan nirkekerasan untuk juru damai muda di Nigeria, bahkan dunia. Alih-alih menjadikan agama sebagai penggerak kekerasan, mereka gunakan agama sebagai sumberdaya perdamaian.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM) bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) serta Tim Siber Kreasi sukses menyelenggarakan acara bertajuk “Festival Literasi Digital (Firal)”. Firal digelar Minggu, 15 Oktober 2017 bertempat di Kampus Bulaksumur Fisipol UGM sejak pukul 09.00 WIB. Firal berhasil menghadirkan langsung Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara sebagai pembicara. Tidak hanya dari kalangan pemerintah, acara ini juga menghadirkan pembicara dari pelbagai bidang yang berbeda, diantaranya adalah Nasaruddin Umar dari akademisi UIN, Samuel Rizal dari Persatuan Artis Film Indonesia, serta Tretan Muslim dan Gerald Sebastian sebagai Koordinator Kreator Youtuber.
Puncak perhelatan Sociopreneur Muda Indonesia (SOPREMA) 2017 sukses digelar pada Kamis (12/10) lalu. Dalam jamuan makan malam dan malam apresiasi, SOPREMA 2017 malam itu ramai dan meriah. Mengadopsi tema kemerdekaan Agustus lalu di Istana Negara, nuansa kebudayaan tampak di setiap sudut Selasar Barat Fisipol UGM.
Acara dibuka dengan penampilan tarian yang bertajuk Tari Senyum Indonesia persembahan dari Bagong Kussudiardja. Tidak mau kalah, perwakilan peserta dari 29 provinsi dengan ciamik melakukan defile dengan menggunakan baju adat masing-masing. Setelahnya, sesi sambutan dimulai oleh Dr. Hempri Suyatna, M.Si selaku Ketua SOPREMA 2017. Dalam kesempatan ini, beliau menyampaikan apresiasinya pada seluruh peserta dan semua pihak yang terlibat dalam SOPREMA 2017. Ia juga menyampaikan hasil evaluasi SOPREMA 2017 dari peserta dan juri yang dihimpun melalui kuisioner online yang telah disebarkan sebelumnya.
Seminar “Aksi Pemuda untuk Indonesia” menjadi bagian dari perhelatan Sociopreneur Muda Indonesia (SOPREMA) 2017 yang digelar Kamis (12/10). Bertempat di Hall Gedung Grha Sabha Pramana (GSP) UGM lantai satu, kegiatan ini mengundang Senior Vice President Bank rakyat Indonesia (BRI) Agus Rachmadi, Presiden Komisaris Kumparan.com Budiono Darsono, dan Presiden 4.0 Komunitas Tangan di Atas (TDA) Mustofa Romdloni sebagai pembicara. Turut hadir Jonni Mardizal selaku Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia.