Melanjutkan dari seri sebelumnya yaitu “How To be a Selebgram”, Career Development Center kali ini membuat kelas bertajuk “How to be an Activist” yang diisi oleh Dr. Arie Sujito, S.Sos, M.Si atau yang akrab dipanggil Mas Arie oleh kolega dan mahasiswanya. Kelas yang berlangsung pada Jum’at (22/9) ini dimoderatori oleh Galih Purbaningrum, staf pengajar dari Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan. Bertempat di Ruang 10 Gedung BE Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM, acara ini dihadiri oleh belasan peserta yang berasal dari latar belakang berbeda-beda. Arie yang merupakan dosen sekaligus Kepala Departemen Sosiologi FISIPOL UGM, dikenal sebagai sosok aktivis di Fisipol UGM. Dimana beliau berkecimpung selama enam tahun sebagai aktivis ketika menempuh studi strata satu.
fisipol
Jika mahasiswa FISIPOL pada umumnya membuat presentasi secara instan dengan desain template Microsoft Power Point serta didominasi oleh tulisan hasil copy-paste dari makalah, Hafid hadir untuk mengubah kebiasaan yang tidak estetis itu. Dalam acara pengembangan soft-skill bertajuk How to Design a Killer Slide Presentation yang diadakan CDC, Jumat (22/9), Muhammad Hafidullah membuat para peserta acara sadar bahwa slide presentation tidak boleh dianggap remeh. “Presentasi yang menarik juga akan membuat kuliah menjadi lebih menarik. Apapun yang disampaikan, jika disertai presentasi yang bagus, akan mencuri perhatian dan memberikan impresi pada audiens,” tutur Hafid yang menjabat Kepala Pengembangan Bisnis di PT. RWE Bindha yang berpusat di Jakarta Selatan. Bersama RWE Media, Hafid telah melayani pitching perusahaan-perusahaan ternama di Indonesia seperti Pertamina, Elevenia, Bank BRI, Jogjakarta International Hospital, dan sebagainya.
Tahun 1996 lulus dari Departemen Sosiologi, kemudian mengawali karirnya sebagai jurnalis di Tiras. Selain itu juga sempat menjadi peneliti di Center of Government Politics EthicsStudies pada tahun 2002 hingga 2004. Terakhir, beliau mendedikasikan diri ke sebuah lembaga nirlaba bernama The Asian Foundation dan berhasil menerbitkaan tiga buku yang terinspirasi dari pekerjaannya sekarang.
Itulah sedikit kisah perjalanan karir dari Ade Siti Barokah, pembicara di acara One Week One Alumni pada tanggal 22 September lalu. Acara yang diselenggarakan oleh CDC (Career Development Center) Fisipol ini mengusung tema “Community Empowerment and Social Inclusion”. Dengan tujuan melihat peluang kerja di bidang pemberdayaan masyarakat dan inklusi sosial.
Tahun 2017 merupakan hari-hari yang sibuk bagi sosok Noel Hasintongan. Mahasiswa International Undergraduate Program International Relations tersebut baru saja menyabet penghargaan sebagai Best Speaker dari ajang National University Debating Competition (NUDC) 2017. Berkat kesuksesannya tersebut, Bulan Desember 2017 nanti Noel akan diberangkatkan ke World University Debating Competition (WUDC) 2017 di Meksiko bersama rekannya Dhanny Lazuardi serta 1 tim perwakilan dari Universitas Indonesia.
Perjalanan Noel tidak selalu mulus. Pada tahun 2014 ia tidak diterima di Departemen Ilmu Hubungan Internasional Fisipol UGM dan menghabiskan satu tahun pertamanya di Fakultas Biologi. Kemudian mencoba lagi pada tahun berikutnya, ia berhasil dan kini mengukir prestasi sampai ke tingkat internasional.
Selasa (19/9) MAP-Corner Klub kembali menyelenggarakan kegiatan diskusi yang bertempat di Ruang Seminar Magister Administrasi Publik, Fisipol Unit 2, Sekip. Tema diskusi yang diangkat adalah “Pramoedya dan Jejak Langkah Indonesia Sebagai Bangsa”, dengan menghadirkan Max Lane (penulis buku dan peneliti dari Institute of Southest Asia Studies, Singapura) dan Soesilo Toer (adik Pramoedya Ananta Toer sekaligus Pengelola Perpustakaan PATABA). Dimoderatori oleh Arif Novianto dari Institute Governance and Public Affairs, masing-masing pembicara memberikan materi mengenai Indonesia dari sudut pandang Pramoedya. Diskusi ini menjadi menarik karena kedua pembicara berasal dari latar belakang yang berbeda, sehingga terdapat dua cerita yang berbeda pula.
Bertempat di Auditorium Lantai 4 Gedung BB Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada (UGM), gelaran the 5th Annual Conference on the Muslim World dilaksanakan. Setelah sukses diadakan di Paris, Maroko, Turki, dan Filipina tahun-tahun sebelumnya, kini UGM mendapat gilirannya untuk menjadi tuan rumah acara tahunan tersebut.
The 5th Annual Conference on the Muslim World merupakan hasil kerja sama antara Institute of International Studies (IIS) FISIPOL UGM, Departemen Ilmu Hubungan Internasional FISIPOL UGM, dengan The Institute for Religion, Politics, and Culture (Program in Islamic, Turkish, and Near-Eastern Studies) Washington College dan Creative Learning, sebuah organisasi berbasis non-profit dari Washington DC. Dengan ‘Muslim World’ sebagai tema tetap tahunannya, pada tahun kelima ‘Islam and Democracy’ didaulat menjadi tema khusus. Topik demokrasi dipilih bukan tanpa alasan, antara Islam dan demokrasi seringkali dibayangkan sebagai dua entitas yang saling bertolak belakang. Hal ini menjadikan topik ini menarik untuk diteliti seiring dengan perlunya mempertanyakan kembali relasi antara keduanya. Selain itu, Indonesia sebagai tuan rumah juga merupakan tempat yang dirasa cocok untuk melihat fenomena tersebut lebih jauh. Hal ini mengingat Indonesia merupakan negara demokrasi dengan penduduk muslim terbanyak di dunia.
Melihat peluang lebih akan kemungkinan kerja-kerja di sektor informal bidang ekonomi kreatif, Career Develoment Center (CDC) Fisipol UGM pada Kamis (7/9) mengadakan sesi sharing dan tanya jawab bertajuk “Fisipol Talk: How To be a Selebgram.” Terpaan dari perkembangan teknologi juga sosial media sangat berpengaruh pada dinamika dalam lingkup profesi Social Media Influencer (SMI)ini. Peningkatan PDB (Produk Domestik Bruto) pada industri kreatif telah mengalami peningkatan cukup signifikan pada rentang tahun 2013 – 2015 yang di dalamnya bagaimana peran para Social Media Influencer juga memiliki porsi cukup berarti. Berangkat dari temuan ini, maka pembahasan tentang profesi Key Opinion Leader ini dirasa penting bagi CDC Fisipol UGM untuk digelar.
Acara Academic Mastering yang diadakan oleh Career Development Center, Fisipol kembali di gelar pada Jumat (15/9). Dalam acara kali ini, CDC mengadakan pelatihan penggunaan stata dalam riset akademik untuk mengolah data IFLS. Peserta pelatihan berjumlah 20 orang yang berasal dari kalangan mahasiswa dan tenaga pendidik Fisipol, dengan dipandu oleh Randi Kurniawan, S.E. dari Lembaga Penelitian INSPECT. Tujuan diadakan pelatihan ini adalah agar peserta mampu untuk mengunduh dan membersihkan data, mengolah (correlation & regression analysis) data, serta menginterpretasikannya.
ASEAN Young Sociopreneurship Program (AYSPP) 2017, Sabtu (16/7) menggelar public lecture dan workshop di Balai Senat Rektorat dengan tema The Potentials of Youth in ASEAN dan Mastering The Art of Social Entrepreneurship. AYSPP 2017 diselenggarakan dalam kerangka kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Pada sesi public lecture menghadirkan H.E. Djauhari Oratmangun sebagai keynote speaker. Dalam kuliah umumnya, Djauhari menyampaikan bahwa ASEAN memiliki banyak potensi dalam pengembangan ekonomi, tentunya potensi tersebut haruslah didukung dengan tiga pilar ASEAN Community yang telah ditujukan untuk meningkatkan perkembangan ASEAN. Kondisi ASEAN dengan pertumbuhan kelas menengah dengan luasnya demografi pada anak muda dapat berkontribusi positif ekonomi.
Pada seri Bincang ASEAN kali ini (15/9), ASEAN Studies Center (ASC) mendatangkan Ezka Amalia, seorang mahasiswa pascasarjana dari Graduate School of International Development Nagoya University. Ezka Amalia membawakan topik mengenai isu advokasi, perlindungan, serta pemberdayaan buruh migran perempuan Indonesia pada diskusi yang diselenggarakan di ruang BC 207 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) UGM. Peserta yang hadir sendiri datang dari kalangan beragam, mulai dari mahasiswa hingga perwakilan instansi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).