Setelah kesuksesannya di Filipina, kali ini Universitas Gadjah Mada mendapatkan giliran untuk menjadi tuan rumah dari gelaran konferensi bertajuk “The 5th Annual Conference on Muslim World 2017”. Kegiatan tahunan ini merupakan hasil kerja sama antara Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada dengan The Institute for Religion, Politics, and Culture (Program in Islamic, Turkish, and Near-Eastern Studies) Washington College dan Creative Learning, sebuah organisasi berbasis non-profit dari Washington DC. Mengusung tema ‘Muslim World’ sebagai tema tetap tahunannya, konferensi akademis ini akan secara lebih spesifik mengulas mengenai keterkaitan dunia muslim dengan demokrasi pada tahun kelimanya.
fisipol
Salah satu persoalan banyak mahasiswa saat menulis karya ilmiah maupun tugas akhir adalah kurangnya referensi. Hal ini tentu akan membuat tulisan menjadi sangat kering dan kurang berbobot. Ada beberapa penyebab mengapa mahasiswa miskin referensi, salah satunya adalah kurangnya pemahaman cara mengakses sumber-sumber referensi baik jurnal maupun buku. Padahal perpustakaan UGM sendiri menyediakan ribuan jurnal dan buku yang bisa diakses secara gratis oleh mahasiswa, dosen, maupun staf.
Oleh karena itu, pada 14 September 2017 Perpustakan Fisipol menginisiasi pelaksanaan Sosialisasi e-Content and Reference Management Tools. Dalam kesempatan kali ini menghadirkan Safirotu Khoir selaku staf pengajar S2 Managemen Informasi dan Ide Yunianto, selaku staf TI Perpustakaan UGM sebagai pembicara.
Kamis (14/9), bertempat di Ruang Persatuan, Gedung Notonegoro, Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, tengah berlangsung kuliah publik bertajuk “Postcolonial Theory, Postcolonial Feminism and International Relations”. Acara yang diselenggarakan atas kerja sama dari pihak Fakultas Filsafat UGM, Global Engagement Office (GEO) FISIPOL UGM, serta Insitute of International Studies (IIS) Departemen Ilmu Hubungan Internasional UGM ini mendatangkan Sheila Nair, Ph.D, seorang profesor politik dan Hubungan Internasional dari Northern Arizona University sebagai pembicara utama. Dalam kuliah umum ini, Prof. Sheila Nair berkesempatan untuk menjelaskan mengenai teori poskolonialisme dan feminisme poskolonial di hadapan peserta yang rata-rata merupakan mahasiswa Fakultas Filsafat serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) UGM.
Bagi Mas Nanang, menyelesaikan pendidikan S3 dan mendapatkan gelar PhD lebih dari sekedar suatu fase biasa dalam karirnya sebagai akademisi. Dalam acara FISIPOL TALK bertajuk Stress Management for PhD Students (14/9) yang diselenggarakan Career Development Center (CDC), dosen di Departemen Politik Pemerintahan bernama lengkap Nanang Indra Kurniawan ini membagikan pengalamannya menghadapi stres yang sudah terlalu lazim dihadapi oleh mahasiswa pascasarjana. “Studi PhD adalah suatu perjalanan yang personal karena sifatnya yang solitary. Setiap orang memiliki cerita masing-masing termasuk berbagai masalah yang dihadapinya,” ungkap Mas Nanang yang baru saja mendapatkan gelar doktoral dari University of Melbourne bulan Maret lalu. Sharing pengalaman ini menjadi penting bertepatan dengan meningkatnya kebutuhan mahasiswa FISIPOL akan konseling psikologis di CDC.
Setelah pekan lalu membahas seputar “How to be Diplomat”, pada Rabu (13/9) One Week One Alumni kembali digelar dengan mendatangkan Aditya Wira Santika, Alumni Komunikasi Angkatan 2004 yang saat ini bekerja sebagai investor relations PT Pertamina Persero. Dengan menggunakan konsep talkshow, One Week Alumni kali ini dipandu oleh Genta Mahardika dari Eureka Konsultan. Dalam talkshow tersebut, Genta sebagai pemantik meminta Adit untuk membagikan cerita seputar pengalamannya dari masa kuliah hingga saat ini ia bekerja. Bagian yang menarik adalah cerita Adit mengenai posisi kerjanya saat ini yang cukup berbeda dengan background pendidikan S1nya.
Program ASEAN Young SocialPreneurs Program (AYSPP) 2017 merupakan sebuah program dua tahunan yang dikelola oleh Global Engagement Office atau Kantor Urusan Internasional dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM. AYSPP 2017 diselenggarakan dalam kerangka kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. AYSPP tahun ini mengambil tema ‘Creative Minds Solve Problems and Inspire Others’. Bermaksud mengajak jiwa-jiwa kreatif muda untuk peduli dan berani mencetuskan solusi bagi masalah-masalah sosial yang menantang.
Institute of International Studies (IIS) kembali menggelar seri diskusi bulanan pada Rabu 13 September 2017. Pada kesempatan kali ini menghadirkan salah satu rekan peneliti IIS, Sawyer Martin French. Diskusi yang bertajuk “Gendering Islamic Subjects in Indonesian Public High School” ini merupakan pemaparan dari hasil penelitian Sawyer di beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Indonesia, diantaranya Kulonprogo, Kota Jogja, Jember, Jakarta, dan Pulau Saketi.
Dalam penelitian ini Sawyer melihat pola perubahan praktik ideologi Islam kaitannya dengan persoalan gender di sekolah-sekolah. Salah satunya dilihat dari kurikulum Pelajaran Agama Islam (PAI), setidaknya terdapat lima segi ideologi yang tercermin di dalamnya.
Revolusi 4.0 mengajukan tuntutan baru terhadap adanya inovasi berkelanjutan pada sektor-sektor strategis, salah satunya pada sektor energi. Menurut Klaus Schwab dalam bukunya yang berjudul The Fourth Industrial Revolution: revolusi industri generasi keempat ini ditandai dengan kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak. Merespon fenomena revolusi 4.0, Elia Massa Manik selaku Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) diundang hadir ke Fisipol UGM untuk mendiskusikan isu tersebut.
Jumat (8/9) bertempat di Ruang Sidang Dekanat Fisipol UGM dilaksanakan Uji Konsep Rancangan Undang-Undang (RUU) Praktik Pekerjaan Sosial. Forum ini diikuti oleh 16 orang peserta yang mewakili unsur-unsur Badan Keahlian DPR RI, Staf Pengajar Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK) dan Asosiasi Pembangunan Sosial Indonesia (APSI).
Menanggapi RUU tersebut, Badan Keahlian DPR RI, Staf Pengajar Departemen PSdK dan Asosiasi Pembangunan Sosial Indonesia mengadakan pernyataan bersama menyoal Rancangan Undang-Undang Praktik Pekerjaan Sosial. Dalam diskusi tersebut, RUU Praktik Pekerjaan Sosial perlu dikaji ulang.
Perkembangan teknologi dan media digital memberi banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Akan tetapi, kehadirannya juga membawa problema bagi masyarakat. Banyak orang yang percaya pada informasi hoaks, kemunculan cyberbullying, kasus pedofilia di media sosial, serta berbagai kasus ujaran kebencian adalah contohnya. Oleh karena itu, literasi digital harus menjadi perhatian bagi seluruh masyarakat.
Dalam rangka Hari Literasi Internasional 2017 yang bertemakan ‘Literasi dalam dunia digital”, Jaringan Pegiat Literasi Digital (JAPELIDI) membagikan hasil penelitian tentang gerakan literasi digital di Indonesia. Penelitian dilakukan di 9 kota, yaitu Yogyakarta, Salatiga, Semarang, Surakarta, Malang, Bandung, Banjarmasin, Bali, dan Jakarta. Sejak bulan April, JAPELIDI memetakan gerakan literasi digital yang telah ada di masyarakat beberapa tahun terakhir.