Rabu, 27 Juli lalu, setelah diwisuda oleh Universitas Gadjah Mada bertempat di Lantai 2 Gedung Grha Sabha Pramana para wisudawan/wisudawati pascasarjana Fisipol UGM memenuhi Selasar Barat Fisipol UGM untuk menghadiri pelepasan wisuda fakultas. 78 wisudawan dan wisudawati pascasarjana Fisipol UGM resmi menyelesaikan masa studinya dari kampus kerakyatan ini, 2 wisudawan diantaranya mendapat predikat Cumlaude, 41 wisudawan dengan predikat sangat memuaskan, 33 wisudawan dengan predikat memuaskan dan 2 warga negara asing. Diantaranya adalah 11 mahasiswa dari Departemen Ilmu Administrasi Publik, 23 mahasiswa dari Departemen Ilmu Hubungan Internasional, 12 mahasiswa dari Departemen Ilmu Komunikasi, 6 mahasiswa dari Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik, 7 dari Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, 11 dari Departemen Politik dan Pemerintahan dan 8 dari departemen Sosiologi.
fisipol
Sabtu, 23 Juli lalu bukan menjadi hari yang biasa untuk warga Fisipol UGM. Memaafkan lebih baik, sebuah tema syawalan yang diangkat oleh Fisipol UGM menjadi sebuah momentum untuk setiap karyawan aktif, dosen, mahasiswa, ataupun karyawan yang sudah purna tugas beserta keluarga untuk saling memaafkan. Bertempat di Selasar Barat Fisipol UGM, acara ini dihadiri lebih dari 400 peserta.
Suasana yang terjalin sangat hangat. Bahkan sebelum acara dimulai, setiap warga Fisipol yang hadir saling sapa-menyapa dan mengobrol bersama, termasuk didalamnya Menteri Sekertaris Negara, Pak Pratikno yang turut hadir dalam acara ini. Tidak terlihat adanya perbedaan kelas baik antara karyawan, mahasiswa ataupun menteri sekalipun. Semua saling berbaur, mengobrol dan saling bermaafan. Silahturahmi sekaligus ajang reuni tahunan ini diawali dengan pembacaan kalam illahi oleh dua mahasiswa Fisipol UGM dan dilanjutkan dengan sambutan dari ketua panitia. Tak ketinggalan, Pak Erwan, selaku Dekan Fisipol pun turut memberikan sambutannya.
Cara mengontrol perusahaan Otobus (PO) agar tidak seenaknya menaikkan tarif bus non ekonomi, salah satunya dengan pemesanan dan pembelian tiket secara online. Sebab sistem online mempunyai kemungkinan dapat menghilangkan calo, dan mencegah kenaikan tarif secara tak wajar.
Selain itu, sistem online dapat memberi kepastian harga kepada penumpang. Dengan catatan, sistem tersebut diawasi secara ketat, dan betul-betul memberi hukuman kepada PO. Diharapkan setelah menerapkan cara itu, angka permasalahan tarif dapat ditekan.
Pada 24 Juni 2016 lalu, Departemen Sosiologi FISIPOL UGM bekerja sama dengan Grinnell College menyelenggarakan sebuah diskusi publik dengan judul “The Mosque as a ‘School of Democracy’: Civic Skill Opportunity and Houses of Worship in Yogyakarta” bertempat di Ruang Sidang Dekanat FISIPOL. Diskusi publik ini menghadirkan Danielle Lussier, P.hD dari Grinnell College USA sebagai pembicara dan Hakimul Ikhwan, P.hD dari Departemen Sosiologi sebagai moderator.
Diskusi ini dihadiri oleh para mahasiswa, dosen dan pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini. Danielle memulai diskusi dengan presentasi mengenai penelitiannya yang saat ini masih berjalan dan dibantu oleh tiga asisten. Dalam presentasinya, Danielle menjelaskan bahwa banyak dari rumah-rumah ibadah di luar Indonesia yang menjadi sekolah demokrasi karena menjadi tempat berkumpulnya komunitas. Ia kemudian mempertanyakan apakah hal tersebut terjadi juga di Indonesia, khususnya Yogyakarta?
Youth Studies Centre (YouSure) FISIPOL UGM sebagai pusat kajian fokus pada isu kepemudaan pada kamis, 23 Juni 2016 lalu kembali mengadakan Bincang Muda dengan tema “Food Campaign Through Social Media” yang mengambil lokasi di Smart Lounge Lippo Plaza Jogja. Dalam diskusi ini YouSure mengundang dua orang pemuda yang setiap hari bergelut dalam media sosial sebagai pembicara, yaitu, Samsul Arifin (Social Media Analyst Hipwee.com) dan Riko Wibowo (pengelola akun Instagram @tempatnongkrongjogja). Acara yang dihadiri oleh mahasiswa, dosen dan masyarakat umum ini
Atas nama fakultas, kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi Bapak dan Ibu yang telah
mengajukan proposal dan manuskrip dalam program Hibah Penulisan Artikel Jurnal Internasional.
Dapat kami sampaikan bahwa jumlah proposal dan manuskrip yang masuk hingga batas waktu yang
ditentukan adalah 7 proposal dan manuskrip. Semua dokumen tersebut dinilai oleh 7 reviewer yang
terdiri dari dosen berbagai departemen yang ada di FISIPOL UGM. Penilaian dilakukan secara blind
review berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yakni:
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik kembali meraih prestasi di tingkat nasonal. Mahasiswa Fisipol tergabung dalam Delegasi Korps Mahasiswa Politik dan Pemerintahan (KOMAP) FISIPOL UGM yang mengikuti rangkaian acara Kongres Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (HIMAPOL) se-Indonesia kedua. Delegasi KOMAP FISIPOL UGM terdiri dari Obed Kresna W. (DPP 2014), Moh. Hikari Ersada (DPP 2014), dan Fatra Yudha Pratama (DPP 2014).
Kongres tersebut mengusung tema “Quo Vadis Wajah Perpolitikan di 18 Tahun Reformasi” dan diselenggarakan pada tanggal 26-29 Mei 2016 di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Acara ini diselenggarakan dalam bentuk rangkaian kegiatan selama empat hari. Adapun rangkaian acaranya yaitu Seminar Nasional yang dihadiri Ketua DPR RI, Lomba Essay Mahasiswa, dan Kongres Mahasiswa Ilmu Politik untuk menentukan arah gerak organisasi HIMAPOL.
Program Kajian Eropa Institute of International Studies (EUROS IIS) bekerjasama dengan Pusat Studi Jerman (Pusman) UGM mengadakan Scholarships Seminar (1/6) bertempat di Ruang Seminar Timur, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM. Seminar ini merupakan rangkaian dari acara Europe Days yang dilaksanakan pada 30 Mei – 1 Juni 2016. Rangkaian kegiatan ini didanai oleh Delegasi Uni Eropa di Jakarta.
Dalam pidato pembukaan, Muhadi Sugiono (Koordinator EUROS IIS), menyampaikan bahwa Eropa adalah entitas yang berkomitmen dalam kerjasama di bidang pendidikan. Hal ini ditunjukan melalui konsistensinya walaupun kini sedang menghadapi krisis imigran dan krisis ekonomi. Suryo Baskoro (Kepala Pusman UGM) menambahkan bahwa Eropa memiliki daya tarik pendidikan tersendiri. Walaupun beberapa negara juga mulai muncul dengan tawaran beasiswa, Eropa tetap menjadi pilihan karena tradisi berpikir akademisnya yang terbentuk sejak lama.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada kembali menorehkan prestasinya. Adalah mahasiswa Jurusan Sosiologi angkatan 2014, bernama Abdullah Faqih yang mendapat penghargaan Proyek Sosial terbaik kategori kepemudaan dalam acara Indonesian Culture and Nationalism (ICN). ICN merupakan serangkaian acara kepemudaan berskala nasional yang diadakan oleh Student Board S1 Prasetiya Mulya School of Business and Economics. Acara tersebut diadakan pada 25-29 Mei 2016 bertujuan untuk membangkitkan semangat generasi muda untuk membangun negeri ini melalui proyek-proyek sosial. ICN terdiri dari tiga acara besar yang terdiri dari ICN Conference, ICN Festival, dan Food Exhibition.
Setelah menjalani serangkaian seleksi yang cukup ketat, akhirnya tiga mahasiswa FISIPOL UGM, Tauchid Komara Yuda (Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan) Dalias (Jurusan Manajemen dan Kebijakan Publik), dan Faisal Iqbal Tamsil (Jurusan Manajemen Kebijakan Publik), pada 17 – 21 Mei 2016 lalu berhasil menorehkan prestasinya dalam ajang kompetisi bergengsi tingkat nasional tentang inovasi kebijakan publik, di FISIP Universitas Padjajaran.
Kompetisi ini dimulai dari seleksi essay dengan tema Indonesia Rumah Kita yang dilaksanakan serentak dan terbuka bagi mahasiswa S1 ilmu sosial dan ilmu politik se Indonesia, hingga akhirnya terpilih 18 karya, untuk selanjutnya mengikuti tahap seleksi kedua di Universitas Padjajaran Bandung. Pada tahap kedua ini seluruh tim terpilih ditantang untuk menyusun sebuah paket analisis kebijakan terhadap sebuah kebijakan publik yang telah dibuat oleh Pemerintah RI mengenai tema Pertahanan dan Keamanan Nasional, Toleransi dan Kerukunan Anak Bangsa dan Pendidikan dan Kebudayaan. Seluruh tim kemudian akan diminta memaparkan paket analisis kebijakan itu di hadapan para juri yang telah teruji kepakarannya di bidang kebijakan publik.