YOGYAKARTA – Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung 1955, tidak bisa dipungkiri membawa dampak bagi hubungan negara Barat dan negara baru merdeka di belahan bumi selatan. Bahkan rekomendasi dari Dasasila Bandung menjadi cikal bakal berdirinya gerakan non blok telah berhasil mempengaruhi konstelasi politik dan keamanan internasional. Meski ide penyelenggaraan KAA dianggap sangat penting dalam penataaan hubungan internasional saat itu namun kajian akademis mengenai KAA sampai saat ini masih sangat minim.
fisipol
Setelah melalui serangkaian tahap seleksi, akhirnya terpilihlah Juara 1 Mahasiswa Berprestasi Program Sarjana dan Diploma Universitas Gadjah Mada (UGM). Kedua juara tersebut terpilih setelah menyisihkan 8 pesaingnya dalam ajang Super Camp 2 yang digelar Audit Fakultas Kedokteran UGM, Sabtu (5/4).
Kedua juara tersebut yakni Dianty Widyowati Ningrum dari Fakultas Ilmu Soial dan Ilmu Politik (Fisipol) dan Tri Cahyono dari Prodi Manajemen – Sekolah Vokasi (SV). Nantinya Dianty dan Tri akan mewakili UGM dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi tingkat Nasional oleh DIKTI.
Ditulis oleh Derajad Widhyharto Sosiolog UGM
Bekerja paruh waktu bagi kaum muda adalah pilihan, mengingat waktu utama mereka sebenarnya untuk sekolah atau belajar. Geliat perkembangan perkotaan Yogyakarta, memberikan tawaran menggiurkan untuk bekerja sambil sekolah dan belajar lebih mudah dan terbuka. Bekerja paruh waktu memberi banyak peluang kaum muda untuk berkembang, mandiri dan bertanggungjawab atas dirinya sendiri. Dan bisa dipastikan mereka mempunyai karakter sebagai kaum muda yang aktif dan peka melihat perubahan.
Tiga nama berpeluang menjadi penerus Raja Yogyakarta, Bendara Raden Mas Herjuno Darpito atau Sultan Hamengkubuwono X. Hal ini diungkapkan peneliti dari Universitas Gadjah Mada, Bayu Dardias K.
Menurut dosen Ilmu Politik dan Pemerintahan ini, ketiga nama tersebut adalah Gusti Pembayun yang merupakan putri pertama Sultan HB X. Kemudian KGPH Hadiwinoto, adik kandung Sultan HB X dan GBPH Prabukusomo.
“Dilihat dari trah dan keturunan memang ada 14 nama yang saya lihat memiliki peluang. Namun, jika dikerucutkan lagi, tiga nama itulah yang memiliki peluang cukup besar,” kata Bayu saat menyampaikan disertasinya dengan judul ‘Politik Keistimewaan di Yogyakarta. Harta, Tahta dan Perebutan Kuasa’ di Fisipol UGM, Yogyakarta, Senin 23 Maret 2015.
Rabu, (11/3) Korps Mahasiswa Politik dan Pemerintahan (KOMAP) mengadakan screening film dan diskusi “Samin vs Semen” dengan tema diskusi ‘Konflik kuasa negara dan masyarakat kendeng utara untuk menyelamatkan Rembang’ di ruang BG 101 FISIPOL UGM. Acaranya yang dimulai pukul 15.30 diawali dengan pemutaran film dokumenter “Samin vs Semen” kemudian dilanjutkan dengan sesi dikusi yang menghadirkan Dian Lestariningsih selaku Peneliti “Kewargaan Perempuan di Rembang” dari PolGov JPP, dan Angga selaku aktivis Gerakan Karst yang dimoderatori oleh Faiz Kasyfilham selaku Menteri Kajian Strategis KOMAP UGM.
Minggu kedua di bulan Maret, Klub MKP (Manajemen dan Kebijakan Publik) kembali mengadakan diskusi di pojok lobby MAP UGM. Pada diskusi kali ini, menghadirkan pembicara Francis Wahono, Ph.D. selaku Direktur Cindelaras (Centre of Integrated Development and Rural Studies) dengan topik “Gejolak Harga Beras dan Ekonomi Politik Pangan”. Topik kemudian lebih difokuskan kepada harapan mengenai desentralisasi pangan, termasuk didalamnya adalah beras dari sudut ekonomi kerakyatan baru.
Diskusi diawali dengan membahas belum sinkronnya data jumlah beras, ada banyak versi data sedangkan data di BPS adalah data tahun lalu. Padahal bila menggunakan kecanggihan teknologi komunikasi saat ini seperti media sosial yang telah berkembang pesat saat ini tentu data jumlah beras dapat lebih mudah dipantau. Hal ini menjadi kendali berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan pangan di Indonesia.
Data statistik angka bunuh diri di wilayah hukum Polda DIY dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini terbilang tinggi. Meski demikian, angka tersebut juga mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir.
Jumlah tertinggi kasus masih dipegang Gunungkidul dibandingkan dengan kabupaten dan kota di wilayah DIY. Pada 2012, kejadian bunuh diri tercatat 66 laporan ke pihak kepolisian. Angka itu menurun pada 2013, tercatat ada 47 kejadian bunuh diri.
Untuk 2014, angka bunuh diri sebanyak 45 kejadian. Sedangkan untuk 2015 dari Januari hingga Februari , baru ada dua kejadian bunuh diri. Data ini masih belum diperbarui, mengingat di wilayah Sleman saja dua bulan terakhir lebih dari enam kasus.
Ditulis oleh Arie Sujito
Sosiolog UGM
Makin maraknya industri pendidikan dengan berbagai tingkatan, sebagaimana dialami Yogyakarta, telah berdampak pada terjadinya ledakan jumlah sarjana di berbagai bidang. Pada sisi lain , daya tampung lapangan kerja tidak sebanding. Bahkan tidak dipersiapkan arah penyaluran kerja , orientasi dalam berkarya mereka. Wajar jika ada berbagai kasus para lulusan baru itu akhirnya tidak mengembangkan kompetensi keilmuan dari latar belakang dimana dipelajari pada saat kuliah. Seadanya yang penting kerja.
Keluarga Mahasiswa Sosiologi bekerjasama dengan Kemenpora dan KPK mengadakan Seminar Nasional bertema Pemuda Anti Korupsi sebagai penutup dari rangkaian acara Youth Power 2015 pada Sabtu, (7/3) di Ballroom ION’s. Rangkaian acara Youth Power telah dimulai empat bulan sebelumnya berupa Pengabdian Masyarakat, kompetisi Film Untuk Negeri, dan Call For Paper.
Kegiatan seminar ini menghadirkan beberapa pembicara yaitu Abri Eko Noerjanto dari Kementrian Pemuda dan Olahraga, Zainurrahman dari PUKAT UGM, MY Esti Wijayanti dari Komisi X DPR RI, Nieke Jahja dari Perempuan Jogja Anti Korupsi, dan Jhanattan dari KPK. Seminar dipandu oleh moderator yaitu M Najib Azca selaku dosen Sosiologi dan direktur dari Youth Studies Centre.