Perkembangan peradaban masyarakat kontemporer saat ini seringkali identik dengan proses modernisasi. Selain itu, peradaban kontemporer juga seringkali disandingkan bahkan beririsan dengan persoalan konsumerisme, eksistensi dan persoalan identitas. Perkembangan tersebut, sayangnya telah mencapai pada taraf yang memprihatinkan bahkan dinilai mengancam. Ancaman tersebut salah satunya bisa dilihat dengan masifnya pembangunan di wilayah perkotaan terutama berkaitan dengan pembangunan infrasturktur. Dalam pada itu, proses tersebut ternyata justru mematikan lingkungan (alam) dan manusia hingga mengubah proses interaksi di dalamnya.
ugm
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM) kembali menyelenggarakan serangkaian acara bertajuk Dies Natalis ke-60 dengan mengangkat tag line “Smart Action Toward Global Society”. Acara ini terselenggara dengan salah satu tujuan sebagai media untuk mengapresiasi karya-karya dari seluruh keluarga Fisipol UGM. Acara yang merupakan salah satu agenda tahunan terbesar Fisipol UGM ini akan dilaksanakan pada tanggal 12 Desember–19 Desember 2015 dengan 7 rangkaian agenda acara berbeda di Kampus Fisipol UGM, Bulaksumur dan akan diikuti oleh berbagai macam peserta, baik itu civitas akademika aktif, alumni, maupun masyarakat umum. Rangkaian acara tersebut adalah pementasan Teater Gadjah Mada, Research Days, Fisipol Art Days, Kampung Sospol, Musyawarah Nasional Keluarga Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (Munas Kafispolgama), dan puncak acara Temu Alumni Fisipol UGM & Sansiro Night Festival.
Kampung Sosial Politik atau yang lebih sering disebut Kampung Sospol kali ini mengusung konsep “Karnaval”. Sama seperti tahun sebelumnya, Kampung Sospol merupakan rangkaian acara Dies Natalis Fisipol ke-60. Acara yang dilaksanakan selama lima hari (15 – 19 Desember) berturut-turut ini akan dilaksanakan di Selasar Barat Kampus Fisipol UGM, Bulaksumur.
Secara keseluruhan Kampung Sospol merupakan acara yang diselenggarakan dengan tujuan mengenal lebih dekat unit-unit yang ada di Fisipol. Pengunjung yang datang berkesempatan mengenal lebih dekat unit tersebut dengan konsep exhibition tersebut. Ditambah lagi, untuk menarik perhatian pengunjung, masing-masing unit akan menghias bilik pameran dan juga akan ada mini games untuk lebih memeriahkan suasana. Setiap harinya acara akan dimulai dari pukul 09:00 sampai pukul 16:00. Kegiatan ini menggunakan konsep exhibition yang akan menampilkan hasil riset serta stan masing-masing jurusan, UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) dan HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan).
Pentas teater pra-lakon berjudul Masihkah ada cinta d(ar)i Kampus Biru oleh Teater Gadjah Mada yang sedianya akan digelar pada Sabtu (12/12) di Hall Selasar Barat Gedung FISIPOL malam tak jadi terlaksana. Pentas pra-lakon yang merupakan salah satu bagian dari rangkain acara dari Dies Natalis FISIPOL 60 ini awalnya akan dimainkan sesuai rencana namun karena melihat banyaknya protes dan tekanan dari berbagai pihak diurungkan untuk dipentaskan. Akhirnya, sebagai bentuk protes Teater Gadjah Mada dengan bantuan para penonton melakukan aksi pembongkaran panggung.
Ditulis oleh Satria Aji imawan
Agenda reformasi birokrasi sering kali berjalan di tempat. Padahal birokrasi bukanlah perangkat yang statis melainkan dinamis menyesuaikan diri terkait dengan tantangan jaman. Kita tahu bahwa birokrasi pada masa tradisional dan kolonial memiliki perbedaan corak kerja dengan birokrasi pada masa Indonesia modern (Agung, A. A. G. P. (2001). Peralihan Sistem Birokrasi dari Tradisional ke Kolonial. Pustaka Pelajar). Oleh karenanya, birokrasi harus berubah tidak hanya pada tataran sistem, tetapi juga pada tataran individu. Persoalannya, apakah perubahan manajemen pemerintahan sekarang ini membuka ruang bagi birokrasi untuk memperbaiki dirinya?
Senin (7/12) siang, Center for Digital Society (CfDS) menyelenggarakan diskusi dengan tema 90˚ Digitalk. Diskusi yang bertempat di Ruang Sidang Dekanat, Gedung BB Lantai 2 ini terbagi dalam dua sesi diskusi panel dan dalam tiap panel diskusi menghadirkan satu presenter atau narasumber.
Diskusi pada sesi pertama yang bertajuk Open Data: Perbandingan di Beberapa Negara di sampaikan oleh Dr. Kuskridho Ambardi (Dosen Ilmu Komunikasi dan Direktur Lembaga Survei Indonesia). Dalam presentasinya ia memaparkan bahwa penggunaan open data di dunia saat ini mulai berkembang dan telah menjadi tren serta kebutuhan dunia. Dalam hal ini, pengertian data di sini bisa merujuk pada data set atau data apapun dengan beragam jenis ekstensi (format). Open data sendiri merupakan data yang bisa secara bebas digunakan, diolah dan kemudian diredistribusikan tanpa melupakan attribusi dari si pembuat data.
Setelah selesai menggelar rangkaian workshop dan mini talkshow pada hari pertama, kegiatan Ajang Insan Kreativitas Mahasiswa (AJISAKA) dilanjutkan dengan kegiatan seminar kreatif pada Sabtu (21/11) pagi di Grha Sabha Pramana Lantai 1. Seminar tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan AJISAKA yang digelar oleh Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIPOL UGM. AJISAKA merupakan kompetisi tahunan yang diadakan oleh Jurusan Ilmu Komunikasi sejak 2012 bagi insan komunikasi di Indonesia. Kompetisi yang diadakan ada empat yakni, foto seri, sinema, iklan (pariwara) dan humas.
Hari Rabu (18/11) siang, setelah melalui acara wisuda oleh pihak Universitas Gadjah Mada yang bertempat di Grha Sabha Pramana, para wisudawan dan wisudawati Fakultas Ilmu Sosial dan Politik kembali melanjutkan pada acara Pelepasan Wisuda Fakultas Periode I 2015/2016. Acara yang bertempat di Selasar Barat FISIPOL ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh pihak Fakultas sebagai bagian dari rangkaian acara wisuda untuk mengembalikan para lulusan kepada orang tua atau wali mahasiswa. Selain itu, acara ini bertujuan untuk memberikan penghargaan bagi mahasiswa yang lulus dan berhasil mencapai gelar sarjana.
Pada beberapa tahun ini perhatian Pemerintah Indonesia mulai ditujukan pada daerah-daerah pinggiran dan terluar Indonesia. Alasannya sederhana, masa depan Indonesia ada di daerah-daerah tersebut. Apalagi, mengingat akhir tahun ini Indonesia sudah memasuki pada era Masyarakat ASEAN persiapan harus sudah matang terutama daerah-daerah pinggiran dan terluar. Dalam hal ini, perlunya melihat kesiapan Indonesia secara nasional dan daerah secara khusus dalam menyongsong hadirnya Masyarakat ASEAN pada akhir 2015. Lebih jauh, penting juga mengkritisi apa saja yang sudah dilakukan oleh pemerintah untuk merespon hal ini. Selanjutmya selain menjadi peluang bagi kemajuan Indonesia, sebaliknya Masyarakat ASEAN bisa menjadi hambatan bagi jika tidak dikelola dengan baik.
Keluarga Mahasiswa Manajemen dan Kebijakan Publik Fisipol UGM akan menyelenggrakan rangkaian acara akademis Public Action 2015. Bertema ‘Peran Daerah dalam Menghadapi ASEAN Community’ , acara ini akan dilaksanakan 5-7 November, di lingkungan Kampus UGM.
Public Action 2015 merupakan serangkaian acara yang diawali dengan agenda Call for Paper yang dibuka untuk mahasiswa dari Jurusan Sosio Humaniora seluruh Indonesia. Agenda ini dibuka sejak awal bulan September 2015 dengan ketentuan seluruh peserta yang mengirimkan paper akan menjadi delegasi dan mengikuti rangkaian acara konferensi Public Action 2015 pada tanggal 5-7 November 2015 di Yogyakarta.