Dalam relasi bertetangga, proses saling kenal dan memahami menjadi hal yang mutlak. Dalam hal ini proses saling kenal dan lebih jauh saling memahami menjadi faktor penentu bagaimana sebuah ‘hubungan’ itu terus berlanjut. Begitu juga halnya jika diterapkan dalam hubungan bilateral antara Indonesia dengan Australia sebagai sebagai sebuah bangsa yang bertetangga. Bukan saja karena letaknya yang saling berdekatan, tetapi karena punya ‘sejarah yang agak mirip’ hubungan mutual agaknya perlu terus dirajut demi kemaslahatan bersama. Oleh karena itu, sebagai tetangga, pertukaran nilai-nilai universal baik secara kultural dan sosial menjadi bagian penting dalam rangka saling kenal, memahami pun mengerti.
ugm
Selasa (19/5) siang, setelah diwisuda oleh Universitas Gadjah Mada, para wisudawan dan wisudawati dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) bertandang ke acara Pelepasan Wisuda Fakultas. Acara yang diselenggarakan di Hall Selasar Barat Fisipol ini selain mengundang mahasiswa yang telah diwisuda juga turut para wali/orang tua wisudawan/wisudawati. Dari pihak fakultas dan jurusan acara ini dihadiri oleh Dr. Nanang Pamuji Mugasejati (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan), Drs. Suparjan, M.Si (Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Sumberdaya) serta masing-masing ketua program studi sarjana di Fisipol.
Aksi koboi oleh anggota polisi berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) yang berdinas di Direktorat Perawatan Tahanan dan Barang Bukti Polda DIY mendapat kecaman dari Jogja Police Watch (JPW). JPW menuntut pemecatan terhadap anggota polisi berinisial TI itu dan kaussnya dibawa ke ranah hukum.
Kabiro Humas JPW, Baharuddin Kumba mengutarakan, pihaknya mengecam adanya oknum polisi yang dinilai arogan dan bersikap seperti koboi, setelah menembaki pengendara yang lewat di depan rumahnya, di Puluhdadi, Seturan, Caturtunggal, Depok, Sleman. Ulah oknum polisi tersebut jelas sudah meresahkan warga sekitar dan bukan kali pertama dilakukan,” ujarnya, Minggu (17/5).
Menghadapi polemik mengenai Sabdaraja dan Dawuh Raja serta penolakan dari para Rayi Dalem, GKR Mangkubumi memilih untuk diam. Saat ditemui di Kepatihan , Rabu (13/5), ibu dua anak ini menolak berkomentar.
“Sampun, sampun, mboten, aku arep bali (saya mau pulang),” ujarnya sambil masuk ke dalam mobilnya.
Sebelumnya, saat ditemui di nDalem Wironegaran dalam acara penjelasan mengenai Sabdaraja dan Dawuh Raja oleh Sultan Hamengku Buwono X , Jumat (8/5) , ia berharap para adik Sultan HB X bersedia memberikan arahan dan berbagi pengalaman.
Ditulis oleh Sumarsih
Alumni Fisipol UGM
Peneliti Arcon Solo
Belum reda gaung kasus prostitusi yang melingkupi kematian Dedeuh Syahrin atau yang dikenal di akun media sosial dengan Tata Chubby, kini terkuak pula kasus serupa yang melibatkan pekerja seks komersial (PSK) “papan atas”.
Peristiwa itu terungkap setelah Satuan Reserse Kriminal (Ssetreskrim) Polres Metro Jakarta Selatan berhasil melakukan penjebakan terhadap artis dan model yang juga nyambi sebagai PSK berinisial AA serta mucikarinya yang berinisial RA.
Wakil Ketua DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Arif Noor Hartanto mengatakan, Undang – Undang Keistimewaan (UUK) DIY merupakan implementasi paugeran Keraton Yogyakarta. Deangan demikian segala hal yang sudah ditetapkan di dalamnya, wajib dilaksanakan.
Termasuk juga mengenai gelar Gubernur DIY yang juga Raja Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X. ” Dahulu seluruh rakyat DIY menyetujui dan mengikhlaskan diri untuk diberlakukannya UUK, saat itu juga semuanya sudah mengacu pada paugeran (draf RUUK). Artinya paugeran jadi acuan utama, ” katanya, Senin (11/4) .
Sleman, Tribun. Direktur Pendidikan Pengajaran Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Sri Peni Wastutiningsih mengatakan, tahun ini UGM menerima 3.371 calon mahasiswa program sarjana melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Calon mahasiswa yang diterima itu hanya 5 persen dari jumlah pendaftar SNMPTN yang mendaftar di UGM.
“Calon mahasiswa yang diterima ini berhasil masuk UGM setelah rekamprestasi akademiknya unggul bersaing dengan 66.748 peserta SNMPTN yang mendaftar di UGM,” papar Peni sesaat setelah pengumuman SNMPTN di UGM Sabtu (10/5) malam.
Ditulis oleh Derajad Sulistyo Widhyarto
Sosiolog UGM
Ada tiga penyebab mengapa harga tanah di Yogyakarta bisa sangat tinggi Penyebab pertama adalah dari faktor masyarakat itu sendiri. Saat ini penopang perekonomian di Indonesia telah didominasi dengan kegiatan konsumsi.
Isu-isu yang berkembang di masyarakat bukan lagi untuk memproduksi sesuatu. Melainkan cenderung ke daya beli, artinya masyrakat pun lebih konsumtif. Hal ini juga termasuk pembelian rumah dan tanah.
Kedua hal ini memang tidak bisa lagi dipisahkan. Masyarakat membeli tanah dan rumah tak lagi semata-mata untuk ditinggali, melainkan untuk inverstasi. Gaya hidup baru inilah yang ditangkap oleh pasar, sehingga mengakibatkan harga tanha menjadi selangit.
Munculnya krisis pada 1997 dan terakhir pada 2008 menyebabkan guncangan hebat perekonomian dunia tak terkecuali di Indonesia. Meski saat ini ekonomi sudah membaik, kekhawatiran terjadinya krisis ekonomi dunia seperti tahun-tahun sebelumnya masih menghantui. Di sisi yang lain, krisis yang dialami negara adidaya Amerika Serikat dan Eropa pada kenyataanya juga berdampak pada perekonomian negara lain. Hal itu berarti ketergantungan atau keterhubungan perekonomian dunia makin terasa pada era global saat ini. Apalagi dengan perpindahan kapital yang sangat banyak pun cepat ternyata sangat mempengaruhi perekonomian dunia.
Ditulis oleh Bayu Dardias
Dosen Jurusan Politik dan Pemerintahan
Fisipol UGM
Sultan Hamengku Buwono X mengeluarkan dua kali Sabdaraja dalam selisih lima hari. Sabdaraja pertama menyingkirkan rintangan kultural yang menghambat GKR Pembayun menjadi Putri Mahkota. Sabdaraja kedua menegaskan perubahan nama GKR Pembayun menjadi Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram. Menilik gelar Putra Mahkota yang umumnya bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Hanom Amengku Negara Sudibaya Raja Putra Narendra Mataram, pesan Sultan jelas; Pembayun adalah Putri Mahkota.