Yogyakarta, 24 Oktober 2025─Tim dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bertajuk “Bersekolah di Planet of Love: Membangun Kesadaran dan Inklusi Pendidikan bagi Anak dengan HIV/AIDS”. Program ini menjadi bagian dari upaya mendorong kesadaran publik terhadap pentingnya pendidikan inklusif, terutama bagi anak-anak dengan kondisi kesehatan yang kerap tak tampak (invisible disabilities). Tulisan ini mencerminkan nilai dari SDGs 3 (Kesehatan yang baik dan Kesejahteraan), 4 (Pendidikan bermutu), dan 10 (Mengurangi Ketimpangan).
Berita
Yogyakarta, 21 Oktober 2025—Guna mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), Universitas Gadjah Mada memberlakukan kebijakan terbaru bagi mahasiswa yang akan lulus. Per Juli 2024, setiap lulusan diwajibkan memiliki sertifikasi English Profieciency Test (EPT) setara TOEFL ITP/IBT, ACEPT, dan IELTS dengan skor minimum. Bagi yang belum memenuhi skor minimum, terdapat dua skema program dukungan untuk menunjang tercapainya skor EPT. Hal ini disampaikan dalam sosialisasi Unit Inovasi Akademik (UIA) pada Senin (20/10).
Yogyakarta, 15 Oktober 2025─Artificial Intelligence (AI) kini menjadi topik hangat yang tak hanya dibicarakan di ruang akademik, tetapi juga di industri dan kebijakan publik. Melalui DIFUSSION (Digital Future Discussion) #128 bertajuk “Indonesia’s AI Trajectory: From Hype to Investment Challenges”, Center for Digital Society (CfDS) UGM menelusuri perjalanan AI di Indonesia, mulai dari euforia teknologi hingga tantangan nyata dalam membangun ekosistem yang berkelanjutan dan berpihak pada kepentingan nasional.
Yogyakarta, 6 Oktober 2025 — Rapat Kerja Forum Dekan Ilmu-Ilmu Sosial (FORDEKIIS) 2025 resmi ditutup oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof. Pratikno, melalui sesi pemaparan yang disampaikan secara daring. Dalam paparannya, Prof. Pratikno menegaskan pentingnya pembaruan dan relevansi ilmu sosial di tengah percepatan perubahan zaman dan kemajuan teknologi.
Ia memperkenalkan konsep “Social Science with Adjective”, yang menggambarkan bahwa ilmu sosial harus selalu bergerak mengikuti perkembangan konteks sosial dan objek kajian baru. “Ilmu sosial tidak bisa berhenti pada isu-isu klasik seperti otonomi daerah atau desentralisasi. Ia harus hadir untuk membaca dan merespons perubahan sosial yang terus berkembang,” ujar Prof. Pratikno.
Yogyakarta, 6 Oktober 2025 — Usai prosesi pelantikan Ketua Forum Dekan Ilmu-Ilmu Sosial (FORDEKIIS) periode 2025–2027, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan lokakarya dan sesi pemikiran bersama yang menghadirkan Prof. Vedi Hadiz, akademisi terkemuka di bidang ilmu sosial dan politik. Dalam kesempatan ini, Prof. Vedi membawakan materi bertajuk “Tantangan dan Peluang Ilmu Sosial Kritis di Indonesia.”
Mengawali sesinya, Prof. Vedi mengajukan lima pertanyaan reflektif yang menjadi landasan diskusi, yaitu: apa sebenarnya ilmu sosial kritis itu; mengapa penting bagi FORDEKIIS untuk mengembangkannya; apakah sarana dan sumber daya yang ada sudah memadai; apa hambatannya; dan potensi apa yang masih dapat dimanfaatkan untuk memperkuat ilmu sosial kritis di Indonesia.
Yogyakarta, 6 Oktober 2025 — Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada, Dr. Wawan Mas’udi, resmi dilantik sebagai Ketua Forum Dekan Ilmu-Ilmu Sosial (FORDEKIIS) periode 2025–2027. Pelantikan berlangsung di Auditorium FISIPOL UGM pada Senin (6/10) dan dihadiri oleh 41 Dekan dari berbagai universitas di Indonesia, dari wilayah barat hingga timur Nusantara.
Momentum ini tidak hanya menjadi seremonial pergantian kepemimpinan, tetapi juga menjadi ruang strategis untuk memperkuat sinergi antar fakultas ilmu sosial di tingkat nasional, sekaligus menegaskan kembali posisi penting ilmu sosial dalam membaca perubahan zaman.
Yogyakarta, 3 Oktober 2025—Memperingati 75 tahun kerja sama Indonesia dengan Cina, Institute of International Studies, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada menggelar seminar kolaboratif Global South (GO-SOUTH) bertema “From Afro-Asia Solidarity to Global South Cooperation: Navigating Indonesia China Relations in a Changing Global Order” bersama Xiamen University, Cina. Forum pada Jumat (3/10) ini sekaligus menjadi titik bertemunya kembali kedua negara di dalam hubungan bilateral bertahun-tahun yang perlu direfleksikan.
Yogyakarta, 2 Oktober 2025—Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) menyelenggarakan workshop bertajuk “Contesting Hegemony: Labour, Ideology, and the Limits of Resistance in Post-Authoritarian Indonesia” di Auditorium lantai 4 FISIPOL UGM. Acara ini menghadirkan empat pembicara: Vedi Hadiz (University of Melbourne), Hari Nugroho (Universitas Indonesia), Diatyaka Yasih (Universitas Indonesia), dan Muhtar Habibi (Universitas Gadjah Mada). Diskusi ini mengulas bagaimana kekuasaan, ideologi, dan kelas pekerja berinteraksi dalam sistem politik dan ekonomi Indonesia pasca-Orde Baru, serta sejauh mana strategi bertahan masyarakat dapat berkembang menjadi bentuk perlawanan terhadap dominasi yang hegemonik.
Yogyakarta, 1 Oktober 2025—Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM) bersama University of Melbourne meluncurkan buku berjudul Rethinking Histories of Indonesia: Experiencing, Resisting, and Renegotiating Coloniality di Auditorium lantai 4 Fisipol UGM. Acara ini menghadirkan empat pembicara lintas institusi, yakni Kate McGregor (University of Melbourne), Abdul Wahid (Universitas Gadjah Mada), Brigitta Isabella (Institut Seni Indonesia), dan I Ngurah Suryawan (Universitas Papua).
Yogyakarta, 1 Oktober 2025—Tujuh puluh tahun setelah Konferensi Bandung yang bersejarah pada tahun 1955, di mana dua puluh sembilan pemimpin dari Asia dan Afrika bersatu menentang kolonialisme dan merumuskan visi baru dunia, semangat Bandung tetap relevan hingga saat ini. Institut Studi Internasional (IIS), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada (UGM) Universitas Gadjah Mada, membawa semangat ini menyelenggarakan Annual Convention on the Global South (GO SOUTH 2025) pada 1–2 Oktober 2025. Konvensi ini digelar secara luring di Kampus UGM, Yogyakarta, dan mengusung tema besar: “70 Years Bandung Spirit: Re-invigorating Decolonial Struggle amidst Geopolitical Turbulence.” Konvensi ini menjadi forum yang didedikasikan untuk mengkaji dinamika Global South yang terus berkembang di tengah kompleksitas geopolitik dan ekonomi dunia saat ini.