Tambah Pengalaman Belajar Mahasiswa, FISIPOL Selenggarakan Kuliah Tamu Bersama The Hon Tim Watts

Yogyakarta, 19 November 2025 — FISIPOL UGM melalui Program Studi Ilmu Hubungan Internasional memperkuat pengalaman belajar mahasiswa melalui penyelenggaraan Kuliah Umum yang menghadirkan The Hon Tim Watts MP, Special Envoy for Indian Ocean Affairs dari Pemerintah Australia. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kuliah tamu yang dirancang untuk menghubungkan pembelajaran akademik dengan praktik diplomasi di lapangan.

Kehadiran Tim Watts memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperoleh first-hand experience mengenai kompleksitas kebijakan luar negeri Australia di kawasan Samudra Hindia serta dinamika hubungan bilateral Australia–Indonesia. Forum ini membuka ruang dialog yang mendalam mengenai isu-isu strategis regional, sekaligus memperlihatkan bagaimana proses diplomasi dirumuskan dan dijalankan oleh aktor pemerintahan.

Acara ini dihadiri oleh sekitar 200 mahasiswa, yang berasal dari berbagai mata kuliah di Departemen Ilmu Hubungan Internasional UGM, antara lain Kerja Sama Keamanan ASEAN, Politik Luar Negeri Australia, Politik Internasional, serta mahasiswa dari Program Magister Politik Keamanan. Menariknya, peserta tidak hanya berasal dari Indonesia, melainkan juga mahasiswa internasional yang mengikuti program pertukaran di FISIPOL UGM yang membawa perspektif yang beragam dan memperkaya diskusi.

Kuliah umum ini dibuka oleh Prof. Dafri Agussalim, dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Special Envoy Tim Watts. Sesi kemudian ditutup dengan diskusi interaktif yang dipandu oleh Ibu Yulida Nuraini Santoso. Interaksi antara narasumber dan mahasiswa berlangsung antusias, dan para peserta mengajukan pertanyaan kritis terkait komitmen Australia dalam keamanan maritim Asia Tenggara, stabilitas kawasan, peluang kerja sama keamanan Australia–Indonesia ke depan, hingga peran pemuda dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara.

Antusiasme peserta menunjukkan bahwa forum kelas seperti ini bukan hanya memperdalam pemahaman mahasiswa, tetapi juga membangun jembatan penting antara teori di ruang kelas dan praktik diplomasi internasional yang sesungguhnya.