Yogyakarta, 29 Agustus 2024—Kontestasi Pemilu 2024 lalu memberikan gambaran besar bagaimana politik nasional telah mengalami perubahan sebagai dampak dari perkembangan teknologi. Munculnya polarisasi di masyarakat yang disebabkan media digital semakin terlihat. Mengangkat isu tersebut, Center for Digital Society (CfDS) UGM mengundang langsung Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada Kamis (29/8).
Dalam serial Desus #15 bertajuk “Gotong Royong Lawan Disinformasi Pemilu: Upaya Multipihak di Indonesia” ini, Iradat Wirid menyatakan koalisi yang dibentuk untuk mencegah banjir informasi dan hoaks selama pemilihan berlangsung. “Misinformasi itu dibuat dengan sengaja, diproduksi secara massal, dan dikorporasikan untuk disebarkan pada publik. Koalisi ini digunakan untuk melihat kita progressnya seperti apa, untuk berkolaborasi,” terangnya.