CfDS Digitalk #42: Penerapan Teknologi untuk Akselerasi UMKM

Yogyakarta, 10 Juli 2020—Center for Digital Society (CfDS) UGM kembali hadir dengan diskusi melalui Digitalk #42 bertajuk Penerapan Teknologi untuk Akselerasi UMKM. Dalam kesempatan ini, CfDS berkolaborasi dengan Paper.id, sebuah software invoice yang menargetkan pelaku usaha sebagai penggunanya. Paper.id sendiri menyediakan layanan online invoicing yang pada umumnya dibuat secara manual melalui software lain. Didirikan sejak 2016, Paper.id kini telah bekerja sama dengan lebih dari 10.000 perusahaan, termasuk marketplace besar seperti Tokopedia. Yosia Sugialam selaku CTO dari Paper.id menjadi pembicara dalam diskusi kali ini, dibersamai oleh Amelinda Pandu selaku Project Officer CfDS sebagai moderator. Diskusi dilaksanakan melalui platform Google Meet pada Jumat (10/7) pukul 15.30-17.00.

Yosia memulai materinya dengan menjelaskan keahlian penting dalam membangun sebuah bisnis. Menurut Yosia, seorang pengusaha harus dapat menemukan kesempatan yang baik untuk memperkuat usahanya. Keinginan untuk mempelajari berbagai hal baru juga menjadi komponen penting. Selain itu, pengusaha juga dituntut untuk dapat menghadapi tantangan baru dalam dunia bisnis. Yosia juga menyampaikan pentingnya membangun tim yang dapat bekerja sama dengan baik. “Dalam bisnis, good friends tidak selalu berarti good partner,” tutur Yosia memberikan contoh kesulitan membangun tim dalam dunia bisnis.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengetahui target yang ingin dicapai guna menentukan strategi. Yosia mencontohkan beberapa target seperti dapat bersaing di pasar, memiliki perputaran uang yang stabil, atau efek pada kehidupan sosial. “Goals yang berbeda akan membentuk strategi yang berbeda-beda pula,” terang Yosia tentang pentingnya target untuk menentukan strategi.

UMKM sendiri, menurut Yosia, harus mulai merambah ke ranah digital. Dalam hal ini, ada rintangan yang perli dihadapi, seperti keterbatasan sumber daya, merek yang belum terkenal, juga kurangnya konsentrasi pada proses digital. Namun, digitalisasi membuka peluang bagi pengusaha dengan pasar yang lebih luas, serta marketing yang lebih murah. Digitalisasi juga dinilai lebih praktis, misalnya seperti kerja Paper.id sendiri yang memakan waktu lebih singkat dibandingkan menyusun invoice secara manual. Memperluas usaha ke sektor digital harus segera disegerakan, mengingat hal tersebut menjadi pilihan terbaik selama pandemi, juga dengan infrastruktur digital yang memadai. Diskusi diakhiri dengan sesi tanya jawab dengan peserta webinar. (/tr)