Yogyakarta, 17 Agustus 2020—Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM kembali menorehkan prestasi yang membanggakan dengan meluncurkan buku berjudul New Normal Perubahan Sosial Ekonomi dan Politik Pasca COVID-19. Buku ini terdiri dari 18 bab dan ditulis oleh 24 akademisi UGM maupun luar UGM dengan berbagai fokus studi, diantaranya politik, sosial, kesehatan, ekonomi kreatif, dan psikologi. Melalui acara soft launching secara daring via platform zoom dan streaming youtube, Fisipol UGM dan UGM Press menghadirkan para editor dan penulis untuk memberikan pemaparan terkait garis besar isi buku tersebut. Acara soft launching ini juga menghadirkan tiga penanggap yaitu Medelina K, Hendytio, Velix V. Wanggai, dan Jaleswari Pramodhawardhani. Acara juga dihadiri oleh Rektor UGM, Panut Mulyono dan Dekan Fisipol UGM, Erwan Agus Purwanto. Pada kesempatan kali ini, acara dimoderatori oleh Treviliana Eka Putri dan dimulai pada pukul 11.00 WIB.
Acara Soft launching buku ini dibuka dengan sambutan pertama dari Dekan Fisipol UGM. Dalam sambutannya, Prof Erwan menyampaikan bahwa setelah enam bulan dunia dilanda COVID-19, beberapa negara berhasil merespon dan melawan COVID-19. Karena hal tersebut, kita menjadi semakin tahu cara mengendalikan COVID-19. Dengan mulai turunnya penderita, beberapa negara mulai membuka diri, yang mana hal ini disebut oleh WHO sebagai fenomena new normal. Buku ini akan membahas mengenai berbagai respon pemerintah dan masyarakat dalam penerapan new normal. Selain itu, launching pada 17 Agustus sekaligus menjadi kado untuk ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-75.
Sambutan kedua disampaikan oleh kepala badan penerbit dan publikasi UGM Press, Widodo, M.Sc, P.hD. Dalam penuturannya, Pak Widodo menyampaikan bahwa buku ini merupakan karya kedua Fisipol UGM dalam kurun waktu 4 bulan. Hal ini membuktikan bahwa Fisipol UGM cukup produktif dan responsif terkait kondisi yang ada. Selain itu, sebagai informasi tambahan, distribusi awal buku ini akan dilakukan secara online dan open access bagi siapapun di website UGM Press. Selanjutnya, sambutan terakhir disampaikan oleh drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D yang mewakili Rektor UGM. Dalam penuturannya, Bu Ika menyampaikan bahwa penerbitan buku sejalan dengan misi UGM dalam upaya mencari solusi dan jawaban dalam ilmu pengetahuan. “Pada masa COVID-19, kita dipaksa untuk melakukan refleksi agar kembali ke situasi normal sesuai fitrah manusia, atau kita sebut normal baru dengan tatanan yang lebih bijak” tutur Bu Ika dalam menutup sambutannya.
Memasuki acara inti yaitu materi pembahasan, acara dimulai dari sesi pemaparan singkat dari editor terkait penyusunan buku, urgensi, sistematika dan refleksi. Sesi ini diisi oleh Wawan Mas’udi dan Poppy S. Winanti. Secara garis besar dalam penuturannya, para editor menyampaikan bahwa buku ini mencoba menawarkan kajian yang komprehensif terkait kebijakan new normal. Sebagai poin tambahan, Wawan Mas’udi juga menyampaikan bahwa perlu untuk melihat new normal lebih dari sekedar persoalan kesehatan baru, namun perlu dilihat sebagai sesuatu yang lebih mendalam terkait perubahan dalam berbagai sektor.
Memasuki sesi inti kedua, yaitu pemaparan dari penulis buku, terdapat lima perwakilan penulis. Pemaparan pertama yaitu Prof Hamdi Muluk yang menyampaikan materi terkait pandemi yang dilihat dari perspektif psikososial. Selanjutnya disambung oleh Kuskrido Ambardi yang menyampaikan materi terkait hubungan COVID-19 dengan penyelenggraan pilkada serentak 2020. Pemaparan ketiga disampaikan oleh Ibu Sherly mengenai adaptasi kebiasaan baru dalam aspek hospitality dan Jonathan yang menyampaikan materi terkait respon masyarakat sipil dalam penerapan new normal. Pemaparan terakhir disampaikan oleh Abdul Gaffar Karim dengan judul tulisan yang menarik yaitu ketika sarang lebah harus sepi, jeda kerumunan keagamaan tanpa energi perubahan. Masing-masing penulis memiliki estimasi waktu tiga menit dalam penyampaian materinya. Acara selanjutnya disambung dengan sesi tanggapan dan tanya jawab dengan peserta. Soft Launching ini selesai pada pukul 13.30 WIB. (/Mdn)