Webinar SOPREMA 2020 “Youth 5.0: Untung-Rugi Sociopreneur di Era Kolaboratif untuk Bangkit dari Pandemi”

Yogyakarta, 1 Oktober 2020—Tahun ini, Sociopreneur Muda Indonesia atau SOPREMA hadir kembali. SOPREMA adalah program tahunan tingkat nasional oleh Youth Studies Centre (YouSure) FISIPOL UGM yang melibatkan pemuda usia 16-30 tahun untuk turut berkontribusi dalam pemecahan masalah sosial melalui kewirausahaan sosial. Sesuai dengan tujuannya, SOPREMA membuka luas kesempatan dan mendorong pemuda di seluruh Indonesia untuk menciptakan model usaha dengan melihat masalah sosial sebagai peluang pemberdayaan masyarakat, sehingga wirausaha yang dilakukan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

Memasuki tahun kelima penyelenggaraannya ini, SOPREMA—bekerja sama dengan Kemenpora dan Bank BRI—melakukan penyesuaian dalam rangkaian kegiatannya agar tetap relevan dengan kondisi pandemi COVID-19. Selain mengangkat isu pandemi COVID-19 dalam tujuan dan tema kegiatan, SOPREMA juga melakukan seluruh rangkaian kegiatannya secara daring. Setidaknya, ada lima kegiatan dalam rangkaian acara SOPREMA 2020, antara lain kompetisi, inkubasi, webinar, expo, dan bincang muda. Sebagai awalan, SOPREMA mengadakan webinar bertajuk “Youth 5.0: Untung-Rugi Sociopreneur di Era Kolaboratif untuk Bangkit dari Pandemi”. Dalam webinar ini, lima pembicara dari berbagai stakeholder yang ahli di bidangnya hadir untuk menyoal pentingnya kolaborasi dalam usaha bangkit dari pandemi yang terjadi.

 

Dipandu oleh Mashita Fandia, Dosen Ilmu Komunikasi UGM, sebagai moderator, para pembicara dalam webinar ini banyak membahas topik yang diangkat berdasarkan pengalaman yang dijalani di bidangnya masing-masing. Namun sebelum itu, webinar diawali dengan sambutan dari Muhammad Najib Azca selaku Direktur YouSure, juga dari Prof. Dr. Erwan Agus Purwanto, selaku Dekan FISIPOL UGM. Tidak lupa, moderator juga memaparkan sedikit seputar tema dan ketentuan webinar, serta mengenai persyaratan doorprize, sebelum kemudian mempersilakan pembicara untuk menyampaikan materi.

Sebagai akademisi yang aktif dalam isu sociopreneur, Hempri Suyatna—pembicara pertama yang menyampaikan materinya—banyak bercerita mengenai urgensi kewirausahaan sosial, khususnya bagi para pemuda Indonesia. Dari urgensi tersebutlah kemudian SOPREMA hadir dengan visi dan misinya. Perkembangan SOPREMA dari tahun ke tahun pun dipaparkan oleh Hempri, termasuk juga rangkaian acara dalam SOPREMA 2020.

“Semangat yang dibawa SOPREMA sejalan dengan semangat Kemenpora dalam mendukung dan meningkatkan kapasitas individu terkait kewirausahaan sosial,” sebut Imam Gunawan, Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda, selaku perwakilan dari pihak pemerintah—khususnya Kemenpora. Pemerintah pun melakukan beberapa upaya untuk mewujudkan semangat tersebut, termasuk mendukung secara penuh penyelenggaraan SOPREMA. Imam juga memaparkan mengapa kerja sama dari seluruh pihak penting dalam pengembangan kewirausahaan sosial di masyarakat.

Ketiga pembicara lainnya merupakan representasi dari masyarakat yang aktif dalam kegiatan kewirausahaan sosial. Fathin Naufal, Founder Gifood yang pernah diikutsertakan dalam SOPREMA 2018, banyak menceritakan bagaimana start-up yang ia jalankan—Gifood dan Widya Edutech—beradaptasi dan berkontribusi untuk masyarakat pada masa pandemi COVID-19. Sementara itu, Denok Marty, sociopreneur sekaligus pegiat lingkungan hidup, banyak berbagi mengenai cara pandangnya dalam melihat permasalahan sampah sebagai potensi dan kekuatan yang perlu dikelola. Dengan kegiatan pengelolaan sampah yang ia dan tim lakukan di Kampung Kitiran, ada banyak dampak-dampak positif dari berbagai aspek yang kemudian masyarakat rasakan.

Menutup sesi pemaparan materi, Ucup Klaten, seorang content creator, menceritakan soal pengalamannya dalam memanfaatkan media sosial seperti Youtube, Tiktok, dan Instagram baik sebelum dan setelah pandemi COVID-19 melanda. Ketika sebelumnya Ucup menggunakan media sosial untuk mempromosikan usaha-usaha yang ia punya, pada era pandemi ini ia memanfaatkan media sosialnya secara penuh. Terutama setelah mengikuti lomba video bertema jaga jarak dan jangan mudik, ia mendapatkan banyak respons positif dari berbagai pihak. Dari situ, media sosialnya pun semakin ramai dan banyak mendapatkan tawaran kerja sama dari instansi-instansi pemerintah.

Setelah menyimpulkan secara singkat materi yang disampaikan oleh seluruh pembicara, moderator pun membacakan pertanyaan yang sudah banyak masuk sejak awal pemaparan materi, baik di kolom komentar Zoom maupun Youtube. Sebagaimana yang sudah disampaikan di awal, kedelapan pertanyaan yang terpilih berhak mendapatkan doorprize dari SOPREMA. Mekanisme penyerahan doorprize pun dijelaskan oleh moderator setelah seluruh pertanyaan dijawab oleh para pembicara. Dengan ucapan terima kasih untuk seluruh pengisi acara dan peserta, moderator pun resmi menutup webinar pukul 12:40 WIB. Tayangan ulang dari webinar awal SOPREMA ini dapat ditonton di kanal Youtube FISIPOL UGM. (/hfz)