Yogyakarta, 16 Oktober 2020—Pada tahun 2020 ini, Korps Mahasiswa Hubungan Internasional atau KOMAHI UGM untuk pertama kalinya menyelenggarakan International Relations English Competition atau IREC secara daring. IREC adalah kompetisi bahasa Inggris tahunan yang diselenggarakan oleh KOMAHI sejak tahun 2013 lalu. Pada tahun kedelapan ini, IREC mengangkat tema besar “Advancing Inclusive and Sustainable Economic Development to Achieve the 2030 Agenda” dan membuka empat cabang lomba untuk seluruh pelajar SMA dan sederajat, yaitu lomba speech, storytelling, debat, dan newscasting.
Sebagai awalan dari seluruh rangkaian acara, IREC pun mengadakan sesi pembukaan yang terdiri dari upacara pembuka dan materi dari dua pembicara kunci—Aghnia Dima and Tirza Listiarani, yang dibawakan sepenuhnya dengan bahasa Inggris. Acara dimulai dengan penjelasan singkat dari pembawa acara mengenai gambaran umum IREC 2020. Video sambutan dari beberapa perwakilan panitia pun kemudian ditayangkan di layar platform Zoom Meeting pada sesi upacara pembuka.
Dengan dibukanya IREC 2020 secara resmi, kedua pembaca acara kemudian memperkenalkan moderator yang akan memandu berjalannya sesi materi dari para pembicara kunci—Reina Kato, mahasiswa Departemen Hubungan Internasional. Setelah dipersilakan untuk mengambil alih, Reina mengawali sesi materi dengan memperkenalkan singkat kedua pembicara kunci.
Pembicara kunci pertama yang menyampaikan materi adalah Aghnia Dima, dengan tajuk materi “SDGs and Sustainable Economic Development.” Dalam materinya, Dima banyak memaparkan mengenai SDGs secara umum dan relevansinya dengan kondisi saat ini, terutama di masa pandemi. Sesuai dengan tema materinya, Dima juga memaparkan isu-isu SDGs dan keterkaitannya dengan ekonomi, khususnya ekonomi berkelanjutan (sustainable). Mengakhiri materinya, Dima memberikan sebuah kutipan motivasional bagi para peserta mengenai kini saatnya kaum muda menjadi solusi atas permasalahan yang ada.
Pemaparan berikutnya dari Tirza Listiarani semacam lanjutan dari kutipan motivasional Dima. Dengan materi bertajuk “Youth and SDGs”, Tirza mengawali materinya dengan mengadakan permainan bagi seluruh peserta yang dilakukan melalui laman Mentee. Pada permainan ini, Tirza memberikan beberapa pertanyaan sederhana mengenai daerah asal para peserta, sudah mengetahui SDGs atau belum, dan satu kata untuk kaum muda. Beralih ke materi, Tirza menayangkan gambar yang menunjukkan bahwa ketidakmerataan masih jelas terjadi di Indonesia. Sejalan dengan topik materi yang dibawanya, Tirza banyak memaparkan mengenai mengapa peran kaum muda menjadi penting serta peran-peran yang dapat dilakukan oleh kaum muda dalam mengusahakan SDGs.
Sesi materi pun dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang disambut dengan antusias oleh para peserta—banyak peserta meninggalkan pertanyaannya di kolom komentar. Setelah pertanyaan terakhir dijawab oleh pembicara kunci, moderator memberikan kenang-kenangan dari pihak panitia berupa ilustrasi kedua pembicara. Dengan diberikannya kenang-kenangan secara virtual melalui penayangan ilustrasi di layar Zoom Meeting, moderator pun mengembalikan acara pada para pembawa acara. Sebelum beralih ke sesi istirahat yang kemudian dilanjutkan dengan coaching dan technical meeting para peserta lomba, pembawa acara mengajak seluruh peserta untuk berfoto bersama. Sesi pembukaan rangkaian acara IREC pun ditutup sekitar pukul 14.30 WIB. (/hfz)