
Yogyakarta, 16 Oktober 2020—Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik (MKP) FISIPOL UGM mengadakan Bincang Karir Virtual bertajuk “Leadership and Management: Yin and Yang of Change” pada Jumat (14/10). Webinar yang merupakan bagian dari kelas Human Resource Management dan Manajemen Perubahan ini dilaksanakan secara daring melalui Youtube dan Zoom. Pembicara dalam webinar ini adalah: Muhammad Yusuf Affandi, MBA, Menufacturing Academy Manager of Unilever; Nova Yustina Paramita, MBA, HC Strategic Manager PT. Pertamina EP; Dr. Mariman Darto, Kepala Puslatbang KDOD LAN; dan Eli Susanto, S.IP., MBA., Ph.D, Dosen MKP FISIPOL UGM. Diskusi moderator oleh Annisa Rahmania, mahasiswa MKP 2019 dan dimulai dengan sambutan dari Prof. Dr. Wahyudi Kumorotomo selaku Ketua Departemen MKP.
Ely Susanto memulai presentasinya dengan mengutip artikel petinggi Cisco System, HBR, pada Agustus 2020. Dalam artikel tersebut menyebutkan bahwa kunci kesuksesan di masa depan ada tiga, yaitu: sumber daya manusia, budaya organisasi, dan pemimpin yang hebat. Ely mencontohkan salah satu negara yang mampu adaptif terhadap perubahan adalah Singapura. Baginya Singapura mampu seperti itu karena kapabilitas yang ditunjang budaya yang hebat maka akan menghasilkan orang-orang hebat. “Formula Singapura bisa menjadi hebat karena birokrasinya diisi orang-orang hebat yang mampu menjadi agen perubahan yang hebat,” tutur Ely.
Berbeda dengan Ely, Yusuf memaparkan mengenai perubahan secara umum terlebih dahulu. Baginya, bahwa setiap detik terjadi perubahan, maka perubahan adalah suatu keniscayaan. Yusuf tidak menampik bahwa secara umum perubahan itu tidak nyaman, bisa jadi di awal perubahan reaksi setiap orang akan panik dan cemas. Maka dari itu, ia menyebutkan dengan memahami perubahan akan membawa seseorang pada level yang lebih tinggi. Salah satunya juga dengan tidak menyangkal dan lebih menerima. “Semakin kita mengerti tentang perubahan, maka kita akan semakin menemukan kesempatan,” ungkap Yusuf.
Nova lantas melanjutkan dengan cara menghadapi perubahan yang terjadi di lingkungan kerja. PT. Pertamina EP, tempatnya bekerja pun juga menghadapi perubahan yang berasal dari dalam dan luar. Maka dari itu, Pertamina menyiapkan Change Management atau Manajemen Perubahan sebagai strategi menghadapi perubahan. Change Management yang termasuk disebutkan oleh Nova yaitu: mempertajam kemampuan agar selaras dengan tujuan perusahaan dan lingkungan sekitar; memitigasi resiko terhadap dampak dari tindakan yang akan diambil; serta diharapkan para pemimpin mampu menginspirasi pekerja lainnya.
Perubahan yang terjadi di lingkungan kerja tidak hanya terjadi di perusahaan tetapi juga di badan pemerintahan. Seperti yang disebutkan oleh Mariman, Pandemi COVID-19 mendorong Enforced Digital Disruption, misalnya pertemuan secara langsung dan hal-hal klasik lain tidak dapat lagi dilakukan. Baginya, pola-pola lama perlu dirubah dan teknologi menjadi kunci penting. Mariman menyebutkan ada tiga prinsip penting yang bisa dilakukan: merubah cara pandang dan cara kerja, melakukan kajian dengan penyesuaian, dan merubahan cara berkomunikasi.
Sebagai seorang pemimpin, Mariman juga menyebutkan bahwa berubah memang hal yang sulit, tetapi memimpin perubahan adalah kemungkinan. Baginya, sekalipun perubahan tidak bisa dilakukan secara cepat, prosesnya tetap harus dilakukan. “Seorang pemimpin dituntut membangun kesempatan pertama dalam penciptaan budaya dan nilai organisasi,” tutupnya sembari mengutip Schieln, 2009. (/anf)