Yogyakarta, 29 Oktober 2020—Career Preparation Class oleh Career Development Center (CDC) Fisispol UGM bersama Paramesti Putrid an Rosvita Walanda Sitorus dari NGO Save The Children (28/10). Save The Children merupakan sebuah organisasi non pemerintah dan non profit yang bergerak memberikan bantuan kepada anak-anak Indonesia untuk mendapat akses kebutuhan mendasar, seperti pendidikan atau kesehatan.
Non Governmental Organization (NGO) atau Lembaga Swadaya Masyarakat bisa menjadi pilihan karir, khususnya bagi orang-orang yang memiliki ketertarikan dengan isu-isu kemanusiaan. Selain kesempatan luas untuk berkembang dan menjalin relasi, bergabung bersama NGO juga bisa memberikan pengalaman bekerja yang bermakna bagi diri sendiri dan masyarakat.
Topik tersebut dibahas dalam “Organisasi-organisasi non profit ini hadir karena banyak isu-isu kemanusiaan di sekitar kita, misalnya kelaparan, terbatasnya akses kebersihan dan kesehatan, atau rendahnya literasi,” kata Putri, selaku HR Strategy Save The Children.
Menurutnya, bergabung bersama NGO akan memberikan kesempatan untuk terus belajar dan mengembangkan soft skill, menambah pengalaman, serta menjalin relasi, termasuk dengan rekan kerja di beberapa negara dan masyarakat terkait. Khususnya di Save The Children, pihak organisasi juga selalu berupaya untuk menyeimbangkan kehidupan oribadi dan pekerjaan serta mewujudkan budaya dan lingkungan yang nyaman bagi setiap pekerjanya. Selain itu, Save The Children juga memberikan suasana keberagaman dengan rekan-rekan yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda.
Pernyataan tersebut juga disetujui oleh Rosvita, selaku Safeguarding Specialist Save The Children yang pernah mencoba bekerja di sektor profit. Sebelumnya, Rosvita bekerja di salah satu perusahaan tambang di Kalimantan yang justru membuatnya resah karena merugikan masyarakat. Setelah menamatkan pendidikan pasca-sarjana di Hubungan Internasional UGM dan mendapat pengalaman terjun langsung ke masyarakat melalui riset, Ia mengaku menemukan ketertarikan untuk bekerja di organisasi non profit.
Ia juga menambahkan bahwa bekerja di NGO membuat pekerjaannya tidak hanya bertujuan untuk mencari penghasilan bagi dirinya sendiri, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat.
“Kalau capek bekerja kemudian melihat hasil kerja kita bisa berdampak baik untuk masyakat, hati rasanya jadi senang kembali,” kata Rosvita. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa dirinya betah bekerja di NGO.
Rosvita berpesan agar para mahasiswa yang tertarik bergabung dengan dunia NGO mencoba kegiatan volunteer atau magang untuk mengenal dunia NGO. Selain itu, teman-teman mahasiswa juga bisa bergabung dengan komunitas, melakukan penelitian di komunitas-komunitas masyarakat, atau mencoba bergabung dengan NGO lokal sebelum mencoba bergabung ke NGO dengan lingkup yang besar.
Beberapa keahlian yang dibutuhkan dalam dunia NGO adalah komunikasi, kerja tim, kepercayaan diri, empati, ketahanan emosional, kemampuan analisis, dan kreativitas. Rosvita juga memberikan tips agar para pendaftar menonjolkan keterampilan-keterampilan yang sesuai dengan lowongan yang dibuka agar lebih memikat perekrut.
Save The Children juga membuka kesempatan volunteer bagi siapa pun dengan latar belakang pendidikan apa pun dan program magang bagi mahasiswa tahun akhir. Beberapa dokumen yang harus dilengkapi untuk program magang adalah motivation letter dalam bahasa Inggris, curriculum vitae, dan surat pengantar dari kampus. (/Raf)