Yogyakarta, 14 November 2020—Dema Fisipol UGM berkolaborasi dengan Social Connect dalam menyelenggarakan diskusi dengan tajuk “Personal Branding and Quarter Life Crisis: Building a Healthy Self-Development”. Acara ini dimoderatori oleh Tesalonika Felicia dan menghadirkan dua narasumber yaitu Andi, founder Social Connect dan Salma Rizqi A, Medical Assosiciate Social Connect. Diskusi yang dilangsungkan secara daring ini, diikuti oleh mayoritas mahasiswa dari UGM dan beberapa mahasiswa dari universitas lain.
Sebagai pemandu arah diskusi, moderator menyampaikan intermezzo mengenai topik yang akan dibicarakan. Dalam penuturannya, ia menyampaikan bahwa quarter life crisis menjadi permasalahan yang dihadapi mayoritas mahasiswa saat ini. Oleh karena itu, pemahaman mengenai penyebab dan bagaimana cara mengatasi masalah menjadi penting untuk dipelajari dan selanjutnya dijadikan solusi bagi setiap individu yang mengalaminya.
Memasuki sesi pemaparan materi, narasumber pertama yaitu Andi menyampaikan beberapa poin penting terkait personal branding. Dalam penuturannya, Andi menyampaikan bahwa branding terjadi setiap hari dan berkaitan dengan cara seorang individu mengahadapi orang lain, cara menjawab pertanyaan, dan cara berinteraksi dengan orang lain.
Personal branding merupakan sesuatu yang penting. Dalam hal ini, branding dapat berpengaruh terhadap relasi seorang individu dengan orang lain diantaranya estabilished trust, built connection, expertise, fulfillment and meaning. Karenanya, suatu proses branding perlu memiliki fokus yang jelas, konsisten, dan dapat memberikan social impact.
Menyambung penjelasan sebelumnya, Salma sebagai narasumber kedua menyampaikan materi terkait quarter life crisis. “Memasuki masa beranjak dewasa (emerging adulthood), quarter life crisis merupakan kondisi krisis emosional yang disertai rasa sedih, isolasi, ketidakmampuan, keraguan, dan rasa takut akan kegagalan” tutur Salma. Beberapa faktor eksternal penyebab kondisi ini diantaranya adalah masalah finansial, karir, dan kehidupan percintaan. Meski demikian, quarter life crisis dapat dilihat dari sudut pandang positif sebagai pemacu semangat dan evaluasi diri. Beberapa cara untuk berdamai dengan suatu masalah dapat dilakukan dengan beberapa tips yaitu, merelakan apa yang sudah terjadi di masa lalu, tidak perlu mengkhawatirkan sesuatu yang akan terjadi di masa depan, dan berfokus pada apa yang terjadi saat ini. /Mdn