Yogyakarta, 26 Januari 2021—Perpustakaan Fisipol UGM mengadakan diskusi dan bedah buku berjudul
UNI EROPA Institusi, Politik, dan Kebijakan pada Selasa (26/Jan). Acara ini sekaligus sebagai peluncuran aplikasi Kubuku dalam Digital Library (DIGILIB) Fisipol UGM. Diskusi dan bedah buku menghadirkan tiga pembedah yaitu Hafid Adim Pradana, M.A., dari Universitas Muhammadiyah Malang; Paramitaningrum, Ph.D., Universitas Bina Nusantara; dan Ningrum Ambarsari, S. Sos., MBA., Universitas Prof. Dr. Moestopo. Diskusi juga menghadirkan Muhadi Sugiono, M.A., editor buku sebagai pembicara, dan Firstyarinda Valentina Indrawati, S. Sos., M.Si., dari Universitas Brawijaya sebagai moderator. Acara ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom dan panitia membagikan sepuluh buku kepada hadirin yang datang diakhir acara.Diskusi dibuka dengan sambutan dari Dr. Poppy Sulistyaning Winanti, M.P.P, M.Sc., selaku Wakil Dekan Bidang Kerjasama, Alumni, dan Penelitian, Fisipol UGM. Dalam sambutannya, Poppy menuturkan bahwa DIGILIB Fisipol merupakan salah satu wujud komitmen Fisipol untuk mengembangkan pendidikan dengan pemanfaatan teknologi. Salah satunya yaitu diskusi daring yang diikuti oleh banyak audiens dari berbagai daerah. “Kegiatan pagi ini juga salah satu upaya DIGILIB Fisipol bukan hanya menyediakan informasi tetapi juga menjadi forum diskusi secara virtual,” tutur dosen Ilmu Hubungan Internasional tersebut.Muhadi sebagai editor buku menceritakan proses panjang yang dilalui hingga buku ini terbit. Mulanya ia menuturkan, gagasan awal buku ini adalah buku teks yang diperkenalkan bagi mahasiswa Indonesia yang tertarik pada Uni Eropa. Ia melanjutkan dorongan menerbitkan buku ini semakin kuat lantaran Uni Eropa mengalami berbagai krisis. “Berbagai krisis ini ditambah lagi keluarnya Inggris (Brexit), menjadikan banyak orang melihat Eropa dengan sangat skeptis, atau melihat Eropa sebagai kegagalan,” ungkap Muhadi.
Diskusi kemudian dilanjutkan oleh ketiga pembicara lain yang mengomentari bagian-bagian berbeda dari buku yang terdiri dari empat belas bab ini. Hafid memberi komentar mengenai bab pertama yaitu sejarah perkembangan Uni Eropa dan bab kedua mengenai institusi-institusi dalam Uni Eropa. Berbeda dengan Hafid, Ningrum membahas mengenai politik dan proses politik di Uni Eropa. Ada empat poin yang dibahas oleh Ningrum yaitu koordinasi dan koheransi, Eropanisasi, demokrasi dan representasi, serta kelompok kepentingan dan lobi politik di Uni Eropa.
Paramita sebagai pembahas terakhir mengulas bab mengenai kebijakan. Ia membagi presentasi ke dalam dua bagian yaitu pengamatannya mengenai aspek teknis dalam buku dan konten buku. Paramita menilai bahwa buku ini bagus sebagai buku teks tetapi ia menambahkan perlunya beberapa catatan yang bisa dilengkapi oleh penulis. “Secara umum buku ini bagus sebagai dasar mempelajari mengenai Uni Eropa,” imbuhnya. Di sisi lain Paramita juga berharap catatan yang ditambahkan para penulis bisa dilengkapi di buku lanjutan dari buku ini. (/anf)