Membedah PKM dan PIMNAS Bersama Juri dan Peraih Medali PIMNAS 33

Yogyakarta, 11 Januari 2021—Universitas Gadjah Mada kembali meraih gelar Juara Umum pada kompetisi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional atau PIMNAS ke-33 yang diselenggarakan pada November lalu. Berbagai medali untuk tiap bidang PKM diraih oleh banyak tim dari beragam fakultas, termasuk salah satunya dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Tidak hanya aktif sebagai peserta, tetapi perwakilan dari FISIPOL pun ada yang turut berpartisipasi sebagai juri dalam PIMNAS ke-33. Pengalaman menghadapi PIMNAS dan PKM dalam dua sudut pandang yang berbeda inilah yang berusaha disampaikan dalam “Bedah PKM 2021 + Sharing Pemenang PIMNAS 33” yang diadakan oleh Student Research and Creative Center (SRCC) FISIPOL UGM. Sebagaimana tajuknya, selain menghadirkan Dr. Hempri Suyatna selaku Juri PIMNAS ke-33, acara yang diselenggarakan melalui Zoom Meeting ini juga menghadirkan beberapa peraih medali dalam PIMNAS dari FISIPOL, antara lain Nurul Qomariyah, Farah Fattatin, dan Intan Nisaaul.Dalam materinya, Dr. Hempri membedah tiap-tiap aspek penting bagi peserta yang terdapat dalam seluruh tahapan persiapan dan pelaksanaan PIMNAS, seperti cakupan PKM itu sendiri—mulai dari sistematika penulisan, luaran, kriteria pengusulan, hingga penilaian, kemudian hal-hal yang harus diperhatikan, kesalahan-kesalahan yang sering terjadi, serta data pemenang dari tiap bidang PKM. Tidak lupa pula, Dr. Hempri memberikan contoh nyata dari tiap poin pemaparannya untuk memperjelas materinya.

Pengalaman-pengalaman yang dibagikan oleh para peraih medali di PIMNAS pun menambah komprehensif wawasan yang didapat peserta acara. Apalagi, pengalaman-pengalaman ini merupakan hal-hal yang benar-benar dialami oleh para peraih medali, sehingga sangat sesuai dengan kondisi nyata di lapangan—situasi yang dihadapi oleh para calon peserta PKM. Contohnya terkait dengan penentuan ide, Intan membagikan kisahnya mengenai proses pemilihan ide PKM-PSH yang ia gagas, seperti mempertimbangkan ketertarikan personal dan menambahkan unsur-unsur kreativitas atau berbeda dari biasanya dalam melihat isu yang ia angkat.

Isu pemilihan anggota tim pun menjadi salah satu pengalaman yang dibagikan oleh para peraih medali. Intan, misalnya, memilih anggota timnya berkat dikenalkan oleh temannya. Begitu pula dengan Nurul, ia mengalami beberapa proses pemilihan tim yang berbeda, seperti dikenalkan melalui teman—sama seperti kisah Intan, dan mengajak teman dari gugus PPSMB, sehingga ia sudah mengetahui ritme kerja timnya tetapi pada saat yang sama timnya tetap interdisipliner. Sementara Intan dan Nurul membagikan pengalaman positifnya perihal isu anggota tim, Farah justru sebaliknya. Ia membagikan pengalaman negatifnya berkenaan dengan isu tim agar dapat dijadikan pembelajaran bagi para peserta acara.

Berbagai pengalaman lainnya juga turut dibagikan oleh Intan, Nurul, dan Farah. Keseluruhan acara pun mendapatkan antusiasme tinggi dari para peserta, terbukti banyak yang memberikan pertanyaan baik pada Dr. Hempri maupun pada para peraih medali di PIMNAS. Seluruh pengisi acara pun memberikan jawaban yang sangat jelas atas pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan peserta acara. Ditutup dengan pertanyaan penutup dari seluruh pengisi acara, acara pun akan dilanjutkan pada rangkaian FGD dan Brainstorming ide bersama peraih medali PIMNAS dari FISIPOL pada 13-15 Januari 2021. (/hfz)