Memahami Krisis Israel-Palestina Secara Komprehensif dari Berbagai Sudut Pandang dalam IIS Strategic Talk

Yogyakarta, 14 Juni 2021──Sebulan terakhir, dunia kembali digegerkan dengan serangan agresif Israel di Gaza dan wilayah pendudukan. Serangan ini tentu melahirkan banyak kecaman dan gerakan pembelaan untuk Palestina, bahkan mencapai tingkat internasional. Maraknya dukungan untuk Palestina dari berbagai belahan dunia ini bisa menjadi sebuah titik terang baru untuk perdamaian. Namun, untuk membincang perihal pendudukan Palestina, dibutuhkan pembahasan komprehensif yang membahas titik awal masalah hingga perkembangannya saat ini. Oleh sebab itu, Institute of International Studies HI UGM mengundang enam pembicara sekaligus dengan latar belakang pembahasan yang berbeda dalam IIS Strategic Talk “Perdamaian, Pendudukan, dan Problem Palestina” yang diselenggarakan pada Senin (14/6).

Luqman Nul Hakim, Dosen Departemen Ilmu HI UGM, selaku moderator memberikan pertanyaan secara bergantian pada para narasumber sebagai pemantik dari materi yang akan disampaikan. Siti Mutiah Setiawati dengan topik materi “Zionisme, Kekerasan, dan Problem Palestina” menjelaskan terdapat beberapa penanda penting dalam krisis Israel-Palestina yang terjadi pada tahun 2021, yaitu menguatnya kemampuan militer Hamas dan meningkatkan dukungan dunia terhadap Palestina. Dengan topik materi “Solidaritas dan Aksi Nirkekerasan Global untuk Palestina”, jawaban dari Diah Kusumaningrum menegaskan jawaban Siti sebelumnya─bahwa semakin banyak dan luas perspektif yang memihak Palestina. Selain itu, kualitas dan kuantitas dari aksi-aksi nirkekerasan yang dilakukan baik oleh Palestina maupun masyarakat global juga meningkat. 

Krisis Israel-Palestina yang terjadi baru-baru ini melahirkan gerakan-gerakan dari elite politik dan masyarakat akar rumput di Amerika Serikat yang memihak Palestina. Hal ini kemudian mulai mengikis komitmen Amerika Serikat terhadap Israel, jawab Nur Rachmat Yuliantoro dengan topik “Biden dan Dinamika Politik Luas Negeri AS di Timur Tengah.” Jika ditarik lebih jauh, Riza Noer Arfani dengan topik “Ekonomi Politik Kekerasan dan Tantangan Perdamaian” menjelaskan bahwa krisis Israel-Palestina ini lahir akibat dari paradigma kompleks industrial-militer. Untuk itu, perwujudan kompleks industri-perdamaian akan berperan penting dalam penyelesaian krisis.

Ririn Tri Nurhayati dengan topik “Palestina dan Krisis Humaniter Permanen” melihat bahwa krisis Israel-Palestina mengakibatkan krisis kemanusiaan dalam bentuk gelombang pengungsi Palestina. Dan untuk ‘melawan’ krisis kemanusiaan, maka dibutuhkan aksi dan diplomasi kemanusiaan sebagai upaya penyelesaian masalah. Di lain pihak, Muhadi Sugiono dengan topik “Hubungan Internasional dan Problem Palestina” berpendapat bahwa solusi atas krisis Israel-Palestina kerap kali tidak efektif.

Keseruan dari perbincangan dalam IIS Strategic Talk kali ini dapat dinikmati kembali setelah diunggah dalam bentuk podcast dan video. Informasi lanjutan terkait tayangan ulang IIS Strategic Talk dapat dipantau di kanal media sosial resmi IIS dan HI UGM. (/hfz)