Yogyakarta, 23 Agustus 2021–Fisipol International Short Course (FISCO) kembali diselenggarakan pada tahun ini dengan tajuk “The Dynamics of New and Renewable Energy in the Global South”. Secara rutin, program kursus internasional ini diselenggarakan oleh Fisipol UGM yang berkolaborasi dengan Geo Fisipol, Pusat Energi UGM, dan IESR. Kali ini, beberapa instruktur kondang turut meramaikan acara yang akan berlangsung dari 23 Agustus-16 September 2021. Beberapa diantaranya ada Ika Krismantari dari The Conversation, Prof. Raphael J. Heffron dari University of Dundee, dan Ir. Sarijya, Ph.D selaku perwakilan dari PSE UGM. Acara ini juga diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan mulai dari mahasiswa internasional, pemerhati energi terbarukan, hingga advokat lingkungan. Total peserta pada hari pertama ini mencapai 98 orang dari berbagai negara.
Pada kesempatan opening ceremony, sambutan pembuka disampaikan oleh Dekan Fisipol UGM, Dr. Wawan Mas’udi, Mr. I Made Andi Arsana selaku Kepala dari Office of International Affairs (OIA) UGM dan disambung oleh Ms. Karina Bhumiriyanto selaku project officer dari FISCO 2021. Dalam sambutannya, secara umum pembicara menyampaikan bahwa, kendati dilaksanakan secara daring dan tidak dapat bertemu secara langsung di Yogyakarta, program ini diharapkan dapat berkontribusi secara maksimal bagi para peserta. Selain itu, pembahasan mengenai dinamika energi terbarukan diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan dan kondisi krisis yang semakin parah seiring berjalannya waktu.
Program FISCO nantinya akan berlangsung dalam kurun waktu 25 hari dan dilaksanakan secara synchronous maupun asynchronous. Dalam pelaksanaannya program ini akan memanfaatkan platform online seperti eLOK sebagai media studi independen atau asynchronous, sedangkan untuk sesi synchronous menggunakan platform Zoom dan Google Meet. Untuk hari pertama ini, materi kursus disampaikan oleh tiga instruktur dari Indonesia yaitu Fabby Tumiwa dari IESR dengan materi Understanding Energeia, setelah itu dilanjutkan oleh akademisi UGM yaitu Sariya, Ph.D yang membahas terkait clean technology ideal for global energy transition, dan yang terakhir materi disampaikan oleh Dr. Mailina Eka Yuniza dengan judul Country’s Framework on SDGs Implementation. (/Mdn)