Belajar dari Kisah Pemberdayaan SNV dalam Social Development Talks

Yogyakarta, 30 Agustus 2021─Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan atau PSdK kembali mengadakan Social Development Talks, atau SoDeT, pada Senin (30/8). Dalam SoDeT bertajuk “Pemberdayaan untuk Misi Sosial dan Lingkungan: Cerita SNV dalam Memberdayakan Petani” ini, Departemen PSdK mengajak para peserta untuk mendengarkan langsung kisah SNV sebagai salah satu Non-Governmental Organization atau NGO dalam memberdayakan petani dari Aang Ilahang selaku Program Manager Karet di SNV.

Aang mengawali kisahnya dengan memberikan perkenalan singkat mengenai SNV, baik di tingkat global maupun nasional, dan konsep bisnis inklusif yang SNV kembangkan. Bisnis inklusif yang SNV kembangkan diwujudkan melalui pendekatan pasokan yang bertanggung jawab dari petani─responsible sourcing from smallholder, sehingga mampu meningkatkan hubungan di sepanjang rantai pasok dan melibatkan petani kecil. Selain itu, bisnis inklusif yang dikembangkan SNV juga membantu perusahaan untuk mendeteksi praktik-praktik yang tidak berkelanjutan dan deforestasi dalam rantai pasoknya. 

Pendekatan responsible sourcing from smallholder SNV menggabungkan dua pilar yang diimplementasikan secara bersamaan, yaitu pilar syarat minimum produk berkelanjutan, serta pilar dukungan untuk petani swadaya. Artinya, pendekatan ini menggabungkan permintaan dari pembeli untuk mitigasi risiko dalam rantai pasok dengan dukungan kepada petani kecil untuk membantu meningkatkan mata pencaharian dan produksinya. Untuk mewujudkannya, SNV melakukan upaya-upaya peningkatan kapasitas petani, baik di tingkat individual maupun organisasional. Aang juga memaparkan tindakan yang SNV lakukan berkaitan dengan pelibatan perusahaan serta akses ke pasar dalam rangka mengimplementasikan pendekatan responsible sourcing from smallholder

Selain gambaran umum mengenai pendekatan responsible sourcing from smallholder yang dikembangkan SNV, Aang juga banyak menceritakan hal-hal yang berkaitan dengan pengalamannya selaku Program Manager Karet. Beberapa hal yang belum dijelaskan dalam sesi pemaparan materi pun ditanyakan oleh para peserta SoDeT dalam sesi tanya jawab. Dalam pernyataan penutupnya, Aang menekankan bahwa data yang akurat adalah komponen yang sangat penting, sebab program selalu diselenggarakan berdasarkan data yang ril. Diskusi pun ditutup oleh Rezaldi Alief Pramadha, S.E., M.S.S., Dosen PSdK FISIPOL UGM, selaku moderator dengan sesi foto bersama. Tayangan ulang dari Social Development Talks ini dapat disaksikan di kanal Youtube resmi PSdK FISIPOL UGM. (/hfz)