Mengulik Peran Public Policy Team di Facebook bersama Kecerdasan Digital 2021

Yogyakarta, 13 Oktober 2021─Kini, banyak perusahaan teknologi yang memperdulikan aspek-aspek kebijakan platform. Salah satunya adalah Facebook yang memiliki public policy team khusus untuk membahas dampak sosial dari teknologi. Hal penting yang menjadi perhatian public policy team pun beragam, mulai dari regulasi platform hingga isu privasi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang peran public policy team, Mata Kuliah Kecerdasan Digital (MKKD) 2021 menggelar acara bertajuk Ask Me Anything Session #5: Public Policy and Social Impact of Technology: Building Trust and Community, pada Rabu (13/10) lalu. Acara tersebut dipandu oleh Treviliana Eka Putri selaku pengelola MKKD 2021, serta menghadirkan Dessy Sukendar, Policy Programs Manager (Indonesia) Facebook. Ask Me Anything Session #5: disiarkan langsung melalui YouTube CfDS UGM dan Kecerdasan Digital UGM.

Dessy Sukendar, pembicara dalam kesempatan ini, merupakan Manajer Kebijakan Publik di Facebook Indonesia. Dalam membuka sesinya, Dessy menyampaikan bahwa orang-orang yang bekerja di bidang kebijakan publik tidak hanya berurusan dengan pemerintah, tetapi juga pihak-pihak lain. Misi terpenting yang ingin diwujudkan adalah memberikan kemampuan pada masyarakat untuk membangun komunitas dan membuat dunia menjadi lebih dekat. Untuk memperoleh pengalaman terbaik dalam menggunakan Facebook, Dessy mengimbau pengguna untuk memastikan keamanan akun. Caranya adalah dengan mengatur kata sandi yang aman dan mengaktifkan autentikasi dua faktor. Hal ini berkaitan dengan kemampuan literasi digital seseorang. “Nggak semua orang yang menerima informasi tentang literasi digital, lagsung memahaminya. Ini adalah sebuah habit yang bisa dibangun untuk menjaga keamanan akun,” terang Dessy. 

Facebook juga memiliki misi untuk mendukung perekonomian, serta meningkatkan keterampilan umum dan digital  penggunanya. Berdasarkan survei, 81% pengguna Facebook memanfaatkan platform tersebut untuk mempelajari keterampilan baru. Di antara keterampilan tersebut adalah keterampilan digital, literasi, bahasa, kejuruan, dan soft skills. “Terkait literasi digital sendiri, kita terus mendorong program-programnya. Kebiasaan baik menggunakan media sosial dapat  dimulai dan memerlukan bantuan dari berbagai lapisan pengguna,” tutur Dessy.

Selain itu, Facebook, Instagram, dan WhatsApp juga berkomitmen untuk memerangi perundungan dan kekerasan seksual online. Dessy juga mengimbau pengguna yang menemukan unggahan serupa untuk melaporkannya melalui fitur yang tersedia. Hal ini akan mewujudkan platform yang aman dan nyaman bagi pengguna. (/tr)