Metode Penggalian Data Penelitian Program Studi Doktor Ilmu Politik UGM

Yogyakarta, 26 Oktober 2021─Departemen Politik Pemerintahan (DPP) Fisipol UGM menyelenggarakan kuliah umum metode penelitian dengan dua topik pembahasan yaitu etnografi politik pada (18/10) dan analisis wacana pada (26/10). Acara ini menghadirkan dua narasumber kondang yaitu Dr. Laksmi Savitri, Research Fellow at Centre of Transdisciplinary and Sustainability Science (CTSS) IPB yang membawakan materi mengenai etnografi politik dan Dr. Budi Irawanto, Dosen Ilmu Komunikasi UGM sebagai pemateri metode analisis wacana. Pada kesempatan kali ini, acara kuliah umum etnografi politik dimoderatori oleh Dr. Amalinda Savirani, dan Analisis Wacana dipandu oleh Dr. Joash Tapiheru, keduanya merupakan dosen DPP Fisipol UGM. Acara ini berlangsung secara daring dan diikuti oleh 40 peserta. Pembahasan dalam kuliah umum ini mengulik berbagai aspek dalam penelitian, khususnya terkait metode penggalian data pada program studi doktor ilmu politik.

Mengawali kuliah umum pertama, sharing materi mengenai etnografi politik dibagi ke dalam dua sesi yaitu pemaparan materi dan sesi diskusi atau konsultasi penelitian. Pada kesempatan ini, Dr. Laksmi menyampaikan bahwa penelitian dengan menggunakan metode etnografi merupakan suatu upaya yang menarik dan kompleks. Dalam hal ini, sebagai metode penelitian lapangan, etnografi memiliki ciri khas utama yaitu menyeluruh dan terpadu (holistic-integratif), thick description, dan native’s point of view. Penelitian etnografi memiliki tantangan tersendiri, dalam berbagai penelitian, metode ini umumnya digunakan untuk memahami suatu fenomena kebudayaan.

Menyambung kuliah umum minggu sebelumnya, sharing materi mengenai analisis wacana disampaikan oleh Dr. Budi juga dibagi dalam dua sesi yaitu pemaparan materi dan sesi tanya jawab. Pada sesi pertama, Dr. Budi menyampaikan materi dengan memberikan contoh langsung dengan membedah suatu tulisan yang berjudul ‘taken all the time in the world to heal’: Agni’s message for victims of sexual assault’. Dalam hal ini, memahami operasionalisasi analisis wacana dilakukan dengan meneliti dan menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiah, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan. Dengan menggunakan contoh tulisan tersebut, analisis wacana dilakukan dengan memahami istilah sexual assault yang dapat dijabarkan secara luas seperti melalui istilah sexual abuse, sexual harassment, dan lain-lain. Metode penggalian data dalam ilmu politik sebenarnya cukup beragam dan kompleks. Kendati demikian, dua metode penggalian tersebut adalah metode yang paling umum digunakan, sehingga dengan kuliah ini diharapkan, proses studi dalam penelitian ilmu politik dapat dipahami dengan lebih mudah. (/Mdn)