Yogyakarta, 26 Oktober 2021─Unit Inovasi Akademik FISIPOL UGM menyelenggarakan program Lokakarya Mahasiswa dengan tema “Referensi dan Sitasi dalam Penulisan Akademik” pada Selasa (26/10) sore. Acara ini mengundang pemateri Sri Handayani Nasution, project officer divisi riset CfDS UGM.
Sebagai mahasiswa, sitasi penting untuk diketahui dalam penulisan akademik. Sitasi adalah sebuah referensi atau kutipan yang memungkinkan kita untuk mengakui sumber-sumber yang telah dikutip. Sitasi berguna untuk memverifikasi data yang didapat agar tulisan kita dapat dipertanggungjawabkan dan memiliki akuntabilitas. Bentuk sitasi dapat berupa badan teks dan catatan kaki. Sedangkan ragam gaya sitasi yang cukup familiar adalah APA style dan MLA style.
Alasan sitasi menjadi penting karena ide/gagasan/argumen yang kita kutip merupakan mata uang dalam akademia. “Jadi, akademisi-akademisi akan senang mengakumulasi mata uang ini, ketika mereka di-source ataupun di-cite dengan lebih banyak berarti tulisan mereka dianggap kredibel dan idenya masih relevan,” ungkap Sri Handayani. Selain itu, apabila kita tidak mencantumkan sumber dalam tulisan terhadap ide atau argumen yang kita ambil berarti telah melanggar hak yang dimiliki oleh penulis. Sri menyampaikan, mencantumkan sumber ketika mengambil ide dari publikasi orang lain merupakan etika menulis agar tidak terjebak ke dalam plagiarisme. Sitasi juga digunakan untuk kebutuhan pelacakan sumber tulisan akademia.
“Tujuan pelacakan adalah ketika ingin memperkuat atau menggunakan kembali teori orang lain dan untuk me-review, mengulas, mematahkan teori/argumen orang lain, sitasi berguna di situ agar kita tahu dari mana awalnya teori itu muncul,” tutur Sri Handayani.
Meskipun kita wajib mencantumkan sitasi dalam tulisan, namun tidak semua pernyataan harus disitasi. Contohnya adalah ketika hal-hal yang sudah dirasa lumrah dan umum. Beberapa yang harus disitasi yaitu ketika mengutip opini/ide/gagasan dari sumber lain, mengambil data, dan mengambil teori yang digunakan penulis lain. Sementara sumber tulisan yang baik untuk sitasi di antaranya: jurnal, buku, laporan; website (verified); surat kabar; prosedur pengadilan; disertasi/tesis; dan publikasi pemerintah. Dalam mencantumkan sumber, kita perlu menghindari blog/kolom opini pribadi, wikipedia, dan kolom berita yang tidak terverifikasi karena dianggap belum kredibel dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.