Yogyakarta, 3 November 2021─Unit Inovasi Akademik Fisipol UGM kembali hadir dengan program Lokakarya Mahasiswa dengan tema “Presentasi Interaktif” pada Rabu (3/10). Pemantik pada kesempatan ini adalah Muhammad Irfan Sedana, selaku Koordinator Publikasi dan Media Sosial CfDS. Acara berlangsung melalui Zoom Meeting pada 16.00 WIB, dihadiri oleh sejumlah mahasiswa.
Pada sesi pemaparan, Irfan Sedana membahas hal dasar terkait presentasi, mulai dari pembuatan, pengumpulan materi, penyajian data, cara membawakan presentasi, dan bagaimana cara interaksi dengan audiens. Kemampuan presentasi ini sangat penting, tidak hanya untuk penyampaian materi di perkuliahan tetapi juga akan berguna ketika di dunia kerja.
“Kemampuan presentasi penting untuk meningkatkan rasa percaya diri di depan publik tentunya dengan percobaan secara berulang, kita dapat menyampaikan ide, gagasan, bahkan anjuran, serta menambah networking,” ungkap Irfan.
Sementara itu, presentasi harus bersifat interaktif agar audiens dapat menerima dan memahami informasi yang disampaikan dengan lebih baik. Interaksi juga dapat menginspirasi audiens untuk mereplikasi materi di kehidupan sehari-hari sehingga dapat memecahkan masalah yang sedang dibahas.
Lebih lanjut, presentasi terbagi menjadi lecturing dan pitch deck. Perbedaan keduanya terdapat pada isi, sifat, dan tujuan penyampaian. Presentasi lecturing bersifat akademik yang berfokus pada satu materi/pokok bahasan dengan tujuan menyampaikan materi secara spesifik atau memantik diskusi kelas. Sedangkan pitch deck bersifat negosiasi persuasif yang fokusnya pada orientasi bisnis ke pihak eksternal dengan tujuan tercapainya campaign atau project bersama.
Berkaitan dengan teknis penyajian materi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Di antaranya adalah mengecek kembali ejaan yang benar menggunakan KBBI, PUEBI, atau aplikasi cek ejaan lainnya. Kemudian, penyajian data sebisa mungkin harus disampaikan dalam grafik agar mudah dibaca, dianalisis, dan disimpulkan. Sedangkan template desain presentasi dapat memanfaatkan PowerPoint, Canva, Google Slides, atau Slideshare.
“Bebas selama tidak mengganggu penyajian dari materi tersebut karena hal yang paling penting dalam presentasi adalah isi dari materinya, desain hanya elemen pendukung dalam penyampaian materi supaya lebih mudah dicerna,” tutur Irfan.
Selain itu, pemilihan font disarankan menggunakan huruf Sans Serif karena tingkat kemudahan dibacanya lebih mudah. Pemilihan warna juga harus kontras antara latar dan warna tulisan. (/Wfr)