Belajar Menjadi MC dan Moderator dalam Kelas #BeraniBicara

Yogyakarta, 3 November 2021─Korps Mahasiswa Politik dan Pemerintahan menyelenggarakan Kelas #BeraniBicara, sebuah pelatihan dasar menjadi master of ceremony (MC) dan moderator dengan narasumber Endah Ayuning Rostiati, seorang mahasiswa yang berpengalaman sebagai MC dan moderator. Dalam penyelenggaraannya, Kelas #BeraniBicara dilakukan dengan penyampaian materi yang disampaikan secara daring oleh narasumber dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dari audiens. Dalam kelas yang diselenggarakan secara daring ini, Endah menguraikan berbagai hal mulai dari perbedaan antara MC dan moderator hingga sejumlah panduan praktis untuk meningkatkan kemampuan public speaking

“MC bertugas membuka dan menutup acara, berperan mengelola suasana dan menjadikan acara lebih interaktif, sementara moderator yang memandu jalannya diskusi memiliki tugas yang lebih kompleks seperti melakukan mini riset tentang topik dan narasumber hingga persiapan jalannya diskusi,” kata Endah, mahasiswa Politik dan Pemerintahan, Fisipol, UGM. 

Di tengah sesi, Endah berbagi beberapa tips and trick yang dapat diterapkan untuk mengatasi rasa malu ketika berbicara di depan umum:

  • Upayakan untuk tidak overthinking atas respon ataupun pandangan orang lain ketika sedang berbicara di depan umum;
  • Hindari kontak mata dengan audiens;
  • Berlatih melemaskan rahang mulut dengan mengucapkan a-i-u-e-o, hal ini dilakukan untuk membuat perasaan lebih relax;
  • Alihkan perasaan gugup dengan mencubit ibu jari. 

Endah juga mendapati pertanyaan dari salah satu audiens yang bertanya terkait cara menghadapi blank time, “Pada saat menghadapi situasi blank time, improvisasi diperlukan guna memastikan suasana acara agar tetap kondusif. Improvisasi dapat dipersiapkan dengan memperkaya kosakata, berlatih menyiapkan ice breaking, dan mengupayakan untuk menghindari penggunaan kata hmm, eee, aaa, yang dapat mengganggu pendengar,” jawab Endah. 

Selain berbagi tips and trick di atas, Endah juga menegaskan kepada audiens untuk tetap konsisten dan aktif berlatih meningkatkan jam terbang berbicara di depan umum. Baginya, kemampuan berbicara di depan umum dapat diasah tanpa mengenal batas waktu dan tempat. Kunci public speaking bagi Endah adalah terletak dari jalannya komunikasi, yang ditandai dengan pendengar dapat memahami apa yang disampaikan pembicara. Dalam menyampaikan komunikasi, perlu pula untuk memperhatikan artikulasi dan intonasi agar suara yang dihasilkan memiliki tone yang tidak membosankan untuk didengar. (/Adn).