Yogyakarta, 16 Februari 2022─Fisipol Crisis Center (FCC) Fisipol UGM menyelenggarakan webinar bertajuk “When Dating Turns Violent: Notice the Red Flags and What to Do” pada Rabu (16/2). Acara yang berlangsung melalui Zoom Meeting ini menghadirkan pembicara Putri Khatulistiwa, Community of Practice Officer Siklus Indonesia.
Dalam diskusinya, Putri membahas mengenai bagaimana membangun relasi yang sehat atau relationship goals. Menurutnya, meskipun dinamika dalam hubungan itu hal yang biasa, tetapi jika ada hal-hal yang sudah melewati batas maka kita perlu memperhatikan red flags relationship agar tidak terjebak dalam toxic relationship.
“Jika dalam sebuah hubungan, red flags berarti tanda peringatan bahwa ada yang patut dipertanyakan atau divalidasi. Red flags ini menjadi gambaran intuitif (perasaan/firasat) untuk menghindari disfungsional di masa mendatang,” tutur Putri.
Lebih lanjut, kita bisa melihat jenis-jenis red flags dengan memperhatikan perilaku, kepribadian, sifat, kepercayaan dan nilai kemanusiaan dari pasangan. Perhatikan juga bagaimana cara berinteraksi satu sama lain, apakah dinamika hubungan cenderung menyakitkan atau tidak. Selain itu, juga perlu memperhatikan kesehatan mental maupun fisik diri sendiri dalam menjalani hubungan.
“Jadi, yang paling penting untuk membangun sebuah relasi yang sehat itu bukan bagaimana kita memahami secara teks saja, tetapi juga menggunakan isu relasi sehat dan isu kesetaraan gender untuk pisau analisis dalam kehidupan sehingga kita punya alarm ketika hubungan sudah tidak sehat,” ungkap Putri.
Sementara itu, terdapat banyak bentuk-bentuk red flags dalam sebuah hubungan. Di antaranya; ketidakmampuan menyelesaikan konflik, kurangnya kepercayaan terhadap pasangan, merasa tidak bisa menjadi diri sendiri seutuhnya, sering mengalah daripada bernegosiasi, dan sebagainya. Ketika hal tersebut terjadi, maka lebih baik mengakhiri hubungan daripada berdampak buruk bagi diri sendiri.
“Ketika gagal dalam sebuah hubungan, bukan berarti kita gagal sebagai manusia karena dalam sebuah hubungan itu harus dua pihak yang memerjuangkan dan mempertahankan, kalau hanya satu pihak saja maka itu bukan sebuah hubungan yang setara,” tutur Putri.
Berbicara tentang relasi sehat, Putri menuturkan bahwa hal yang paling tidak bisa ditolerir adalah perselingkuhan. Orang yang berselingkuh menunjukkan bahwa dia tidak bisa menghargai dirinya dan pasangannya. (/Wp)