Youth Activism dan Fact-Checking: Potret Pahlawan Era Modern Menjelang Tahun Politik 2024

Yogyakarta, 10 November 2022–Indonesia telah lama berdiri sebagai negara merdeka. Berkat jerih payah pahlawan di masa lampau, generasi saat ini dapat menikmati negara yang makmur dan damai. Lalu benarkah kepahlawanan hanya sebatas memperjuangkan kemerdekaan negara? Diskusi bulanan Departemen Ilmu Komunikasi pada Jumat (10/11) mengupas tuntas urgensi penting yang dipegang oleh generasi milenial.

Kecepatan arus informasi tidak hanya menciptakan masyarakat informasi, namun juga menimbulkan tumpukan informasi tanpa validitas. Posisi milenial sangat penting dalam meredam dampak negatif teknologi tersebut, terlebih dengan adanya tahun politik 2024 mendatang. Topik tersebut menjadi fokus utama dalam webinar Youth Activism and Fact Checking: Menjadi Pahlawan Perlawanan Hoax dalam Menghadapi Tahun Politik 2024. Bersama pemateri Zainuddin Muda Z. Monggilo, S.I.KOM., M.A selaku dosen ilmu komunikasi UGM, webinar ini berhasil mengundang partisipan dari mahasiswa UGM maupun luar kampus. 

“Kaum pemuda, kalian saat ini benar-benar menjadi penentu dalam peta politik Indonesia kedepan tahun 2024, dan seterusnya. Termasuk kalau di sini disebutkan, generasi milenial atau generasi Z, termasuk kita semua, kita tidak hanya diharapkan sebatas angka. Tapi kita semua juga diharapkan mau berkontribusi dalam bidang politik,” tutur Zam. Melalui survei CSIS, pemilih muda mempunyai harapan besar untuk memiliki pemimpin yang jujur dan bebas korupsi di 2024. Hal ini menjadi bukti konkret bahwa kaum muda juga sadar akan kondisi politik Indonesia yang sudah ‘membudayakan’ korupsi di kalangan pejabat. 

Melatarbelakangi kondisi politik tersebut, tentunya informasi hoax banyak beredar di masyarakat. Media menjadi alat pembentuk image bagi dunia politik. “Kalau kita lihat, ada tiga tipu muslihat dalam informasi digital, yaitu misinformasi, disinformasi, dan malinformasi,” terang Zam dengan memberi penekanan pada media-media penyebar hoax tersebut. Kesalahan informasi ini bisa berakibat fatal jika berkaca pada kasus Covid-19. Berbagai informasi simpang siur tersebar hingga menyebabkan kepercayaan masyarakat pada pemerintah menurun drastis. Tentunya pada tahun 2024 mendatang, potensi polarisasi menjadi sasaran empuk bagi penyebar hoax

Zam juga menambahkan, bahwa menjadi pahlawan di masa kini sama beratnya dengan masa lalu. Jika dahulu pahlawan berjuang melawan penjajah, generasi saat ini harus berdiri menantang bangsa sendiri karena perkembangan teknologi. Webinar diskusi bulanan ini disiarkan langsung melalui kanal YouTube DIKOM UGM, sehingga dapat diakses kapan saja. Melalui materi tersebut, diharapkan dapat membantu generasi muda dalam memahami peran ‘kepahlawanannya’ di era modern.  (/tsy)