Yogyakarta, 22 Mei 2023—Menyongsong Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) Society 2023, sekelompok mahasiswa menyelenggarakan diskusi bersama pihak fakultas dan penyelenggara PPSMB. Diskusi yang berlangsung di Digilib FISIPOL pada Senin (22/5) ini bertujuan untuk menampung aspirasi mahasiswa mengenai pentingnya mengangkat ekonomi sirkular sebagai tema umum PPSMB Society 2023. Presentasi disampaikan oleh empat mahasiswa dari Departemen Ilmu Hubungan Internasional (DIHI), yakni Alexandra Sonya Arminta, Nadia Aulia Putri, Oki Afana Ashari, dan Rei Karis Larasati. Diskusi ini juga dihadiri oleh Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Poppy Sulistyaning Winanti; Koordinator Gugus PPSMB Society 2023, Elok Santi Jesica, S.Pd., M.A.; dan Ketua Pelaksana PPSMB Society 2023, Rizky Putra.
“PPSMB memiliki kapabilitas untuk memperkenalkan kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada tercapainya pembangunan berkelanjutan, yakni ekonomi sirkular,” sebut Rei. Menjadikan ekonomi sirkular sebagai tema utama PSMB Society dianggap penting karena selama ini prinsip-prinsip keberlanjutan masih belum diintegrasikan di dalam kegiatan mahasiswa maupun berbagai persiapan pelaksanaan di belakangnya. Sonya, Nadia, dan Oki juga sepakat bahwa PPSMB merupakan tempat yang strategis untuk memasukkan prinsip-prinsip ekonomi sirkular secara intimate dan berkelanjutan.
Meskipun demikian, pemilihan tema utama PPSMB membutuhkan pertimbangan yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan mahasiswa FISIPOL saat ini. Kesehatan mental, misalnya, merupakan isu yang sedang disoroti secara serius oleh pihak universitas dan fakultas. “Meskipun tidak menjadi tema utama, [ekonomi sirkular] bisa menjadi underlying norm yang bisa diperkenalkan kepada mahasiswa,” ucap Poppy. Menurut Poppy, PPSMB sebenarnya hanyalah salah satu saluran (channel) bagi pengarusutamaan ekonomi sirkular. Ia menambahkan bahwa modul ekonomi sirkular dapat dimasukkan ke dalam kelas bersertifikat di Fisipol Online Campus (FOCUS).
Senada dengan Poppy, Elok juga menyebutkan bahwa ekonomi sirkular tetap dapat dimasukkan ke dalam PPSMB, meskipun tanpa menjadikannya sebagai tema utama. “Saya melihat bahwa ekonomi sirkular beberapa poinnya dapat diterapkan tanpa menjadikannya sebagai tema utama,” tuturnya. Elok berharap bahwa banyaknya isu yang ada dapat berjalan saling mendukung, bukan bersaing satu sama lain.
Menanggapi aspirasi ini, Rizky mengatakan bahwa menjadikan ekonomi sirkular sebagai tema utama memanglah sulit dan kurang tepat. Akan tetapi, ia sepakat bahwa topik ini penting dan dapat dijadikan sebagai modul pendukung di dalam PPSMB Society. “Kepekaan ini [ekonomi sirkular] nantinya dapat dipertimbangkan menjadi salah satu penugasan bagi mahasiswa baru,” pungkas Rizky. (/gmb)