Alumni Fisipol Kenalkan Mahasiswa dengan Peluang dan Tren Dunia Kerja

Yogyakarta, 22 September 2023—Memiliki alumni yang tersebar di berbagai bidang, Fisipol UGM menggelar forum diskusi bertajuk “Post-Grad Transition: Persiapan Menghadapi Dunia Kerja” pada Jumat (22/9). Diskusi ini mendatangkan alumni-alumni Fisipol angkatan 1988 (KAFGAMA 88) yang telah berkecimpung di dunia kerja, baik di sektor pemerintahan maupun swasta. Beberapa alumni yang hadir di antaranya adalah Prof. Drs. Anwar Sanusi, MPA., Ph.D., Anung Anindita, Easy Masita, Lestarijati Dyah S, S. Kom, FX. Bambang Kusuma Prihandono, S.Sos., MA., dan Nandang Haris, SIP., M.P.P.

Mengawali forum diskusi, Dekan Fisipol UGM, Dr. Wawan Mas’udi mengapresiasi KAFGAMA 88 yang memberikan beasiswa pendidikan bagi mahasiswa Fisipol UGM. Sejak tahun 2019 hingga sekarang, KAFGAMA 88 telah menyalurkan 72 beasiswa kepada mahasiswa Fisipol dengan nilai total beasiswa lebih dari 400 juta rupiah. Pada tahun ini terdapat 8 mahasiswa aktif Fisipol yang menerima beasiswa dari KAFGAMA 88. Wawan juga menyambut positif forum diskusi ini karena dapat mempersiapkan mahasiswa dan lulusan baru (fresh graduate) dalam memasuki dunia kerja. Menurutnya, diskusi ini senada dengan upaya Fisipol lewat Career Development Center (CDC) untuk memfasilitasi mahasiswa dan alumni dalam mencapai kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja. “Saya berharap nanti bisa kita adakan forum-forum kecil atau workshop yang sesuai dengan minat mahasiswa,” sebut Wawan. 

Persoalan yang disoroti di dalam forum ini adalah mengenai relevansi latar belakang pendidikan dengan pekerjaan. Salah satunya disampaikan oleh Essy Masita, alumni Sosiatri (sekarang PSDK) yang berani untuk terjun di dunia fashion, bidang yang menurutnya tidak memiliki kaitan dengan latar belakang pendidikan sarjananya. Di hadapan mahasiswa Essy berpesan bahwa passion akan terus berkembang seiring waktu. “Misalnya ada yang merasa salah jurusan, jangan pernah berpikir seperti itu. Lakukan yang terbaik karena di dunia yang kompleks ini etika dan soft skills yang akan membawa pada kesuksesan,” jelas Essy. Hal ini diamini oleh Mahesti Hasanah, dosen Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) Fisipol. Menurutnya, persoalan “salah jurusan” justru dapat menjadi awal dari motivasi untuk mencari tahu apa yang sebenarnya diinginkan. 

Alumni yang juga hadir adalah Prof. Drs. Anwar Sanusi, MPA., Ph.D., Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Anwar menyampaikan bahwa tren dunia kerja lulusan sarjana dan diploma masih didominasi di perkotaan. Tantangan yang kemudian kerap dialami oleh mahasiswa adalah dilema antara memilih pekerjaan yang sesuai dengan minat atau yang sedang tren. Di era digital tentu peluang pekerjaan di bidang ini cukup mendominasi sehingga mahasiswa dan lulusan baru harus adaptif dengan skill yang dibutuhkan oleh industri. Forum diskusi semacam ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kompleksitas dunia kerja bagi mahasiswa dan lulusan baru, terutama di sektor-sektor yang sangat dinamis.

Kegiatan ini mendukung komitmen UGM dalam keberlanjutan, yakni selaras dengan SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). (/gmb)