Yogyakarta, 21 Februari 2024—Departemen Politik dan Pemerintahan menyelenggarakan Sosialisasi Program Fast Track di BRI Work FISIPOL UGM pada Rabu (21/2). Kegiatan ini bertujuan untuk menginformasikan program baru DPP, yaitu Program Fast Track yang dirancang agar mahasiswa dapat memperoleh gelar Sarjana dan Master dalam kurun waktu singkat. Adanya program ini sejalan dengan SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas).
Bayu Dardias selaku Ketua Prodi S2 dan Devy Dhian Cahyati, Sekretaris Prodi S1, memberikan pemaparan terkait persyaratan, alur, dan pelaksanaan Program Fast Track kepada puluhan mahasiswa yang hadir. Adapun ketentuan yang bisa diikuti bagi mahasiswa calon fast track adalah telah lulus teori sarjana, memiliki IPK sama dengan atau di atas 3,51, telah menempuh 4 semester, dan minimal TOEFL 500/IELTS 6.0. Sebelum melanjutkan perkuliahan S2, mahasiswa akan membuat paper yang diuji oleh Prodi sebagai pengganti Tugas Akhir S1. Kemudian mahasiswa mendapat rekomendasi dari dosen Program Magister (S2) yang dituju dan membuat surat pernyataan untuk menyelesaikan Program Magister selambat-lambatnya 3 semester.
Pelaksanaan Program Fast Track akan menempuh masa studi selama 5 tahun, dimulai dengan menjalani studi S1 pada tahun pertama hingga tahun ketiga. Setelah itu, peserta program akan memulai perkuliahan S2 pada tahun keempat atau di semester 7 dan akan berlangsung selama maksimal 2 tahun.
Disamping itu, terdapat juga Program Fast Track dan Double Degree yang memiliki durasi studi selama 5,5 tahun dengan mendapatkan 3 gelar, yaitu gelar S1 dari UGM, S2 dari UGM, dan S2 dari luar negeri. Pelaksanaan program ini hampir sama dengan Fast Track, namun di tahun kedua pelaksanaan program S2, mahasiswa akan menjalani kuliah di luar negeri dan kemudian kembali menjalani 1 semester terakhir di UGM.
Program Fast Track ini disambut antusias mahasiswa yang ditunjukkan pada keseruan sesi diskusi dan tanya jawab di akhir acara.