Yogyakarta, 6 Juni 2024—Guna memaksimalkan minat, bakat, serta pembelajaran mahasiswa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM selalu berupaya meningkatkan layanan melalui hearing dekanat. Program rutinan yang melibatkan mahasiswa secara langsung ini kembali digelar pada Kamis (6/6) sore di Selasar Barat Fisipol UGM.
Dialog antara mahasiswa dan pihak fakultas kali ini memuat empat hal utama, yakni penyediaan dana matriks, akses peminjaman dan perizinan ruang, gedung penyimpanan barang, dan ruang sekretariat. Dekan Fisipol UGM, Wawan Mas’udi, S.IP., M.P.A., Ph.D. hadir langsung dalam pertemuan tersebut bersama Dr. Nurhadi Susanto, SH, M.Hum. sebagai Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan Sumberdaya Manusia, Ika Wulandari Widyaningrum, M.B.A selaku Koordinator Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan Paminto Adhi, S.E., M.Si. selaku Kepala Kantor Administrasi.
Persoalan pertama meliputi penggunaan dana matriks dirasa kurang dari pihak mahasiswa. Setiap HMD dan UKMF memiliki proporsi yang berbeda dalam penggunaan dana matriks. “Tahun lalu ada yang memakai hanya 10 persen dari 100 persen. Dan sisanya itu tidak bisa dialihkan ke yang lain. Yang kedua, selain HMD, ada UKMF yang penggunaanya tidak lebih dari 5 persen,” ujar Wawan. Berdasarkan laporan keuangan, beberapa pengajuan dana matriks masih rendah penggunaannya. Sisa dana tersebut pada akhirnya tidak dapat dialihkan dan menjadi kurang efisien.
Perwakilan HMD dan UKMF menyetujui adanya diskusi kembali soal penggunaan dana matriks untuk kegiatan mahasiswa. Permasalahan lainnya juga disampaikan dari segi proses administrasi pengajuan ke fakultas. Ika Wulandari selaku Koordinator Bidang Akademik dan Kemahasiswaan menyebutkan, ada beberapa alasan kenapa proses administrasi terkadang memakan waktu lama. “Jadi memang notifikasi dimatikan supaya teman-teman datang ke kemahasiswaan. Selain menjadwalkan seminggu sekali, karena verifikasi tidak hanya dana matriks,” ujarnya.
Selanjutnya, pihak mahasiswa mengeluhkan tentang penggunaan fasilitas dan sarana Fisipol UGM yang kurang memadai. Beberapa di antaranya adalah keluhan tentang jaringan internet, layanan Digilib Fisipol UGM kurang memenuhi dari segi waktu, dan ketersediaan stop kontak di ruang kelas. Dalam menanggapi hal ini, Wakil Dekan, Nurhadi menyampaikan bahwa peningkatan sarana prasarana tersebut dilakukan secara bertahap. Saat ini, Fisipol UGM sedang mengupayakan pergantian kursi kelas agar lebih nyaman.
“Semuanya kami lakukan bertahap. Kalau untuk Digilib itu akan bergantung dengan utilitasnya. Kalau dibuka jam 9, aturan dari UGM belum boleh, tapi kami usahakan kalau memang utilitasnya tinggi. Jangan sampai sudah dibuka lebih awal tapi tidak ada yang datang, karena berkaitan dengan penyediaan sumber dayanya juga,” papar Nurhadi.
Nurhadi melanjutkan, kondisi ruang kelas saat ini akan berupaya dimaksimalkan secara bertahap. Pengadaan stop kontak memang saat ini menjadi fosku utama, namun Nurhadi juga menyampaikan bahwa teman-teman mahasiswa juga perlu bersiap diri sebelum kelas tanpa mengandalkan ketersediaan tersebut. “Untuk pengadaan stop kontak itu sifatnya urgent, jadi kita sama-sama mengkondisikan ruang kelas ini,” tambahnya.
Agenda hearing dekanat ini secara rutin dilaksanakan bersama dengan Tim Dewan Mahasiswa (DEMA) Fisipol UGM. Selain untuk meningkatkan layanan dan fasilitas belajar, hearing juga turut menjadi upaya fakultas untuk menjalin hubungan baik antar elemen civitas akademika. Harapannya, agenda ini selalu menjadi wadah bagi fakultas untuk bisa menyediakan fasilitas pembelajaran terbaik bagi mahasiswa sehingga dapat turut mengupayakan Tujuan Pembangunan Berkelanjutkan ke-4 yakni pendidikan berkualitas. (/tsy)