Dosen dan Mahasiswa MAP FISIPOL UGM Mengkaji Langkah Startegis Pengurangan Risiko Bencana di Kawasan Wisata Borobudur-Yogyakarta-Prambanan

Yogyakarta, 31 Oktober 2024─Pariwisata berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi, termasuk di Indonesia. Namun, destinasi wisata di daerah rawan bencana, seperti kawasan Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (BYP), menghadapi tantangan kerentanan yang tinggi terhadap dampak bencana alam. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh dosen Manajemen dan Kebijakan Publik (MKP) Fisipol UGM , Dr. Erda Rindrasih dan Dr. Ratminto, bersama peneliti dan mahasiswa Magister Administrasi Publik (MAP), Kurnia Cahyaningrum Effendi, S.IP., M. AP.  dan Dian Silviani, mengupas strategi pengurangan risiko bencana di kawasan wisata BYP.

Dalam jurnal bertajuk “Expert Perspectives on Disaster Risk Reduction Strategies in the Tourist Area of Borobudur-Yogyakarta-Prambanan in Indonesia”, mengagas pentingnya intervensi, perencanaan, dan kebijakan khusus untuk mengurangi risiko bencana sambil menjaga keselamatan penduduk lokal dan wisatawan. Melalui pendekatan Analytical Hierarchical Process (AHP) dalam analisis SWOT-AHP, penelitian ini memprioritaskan faktor-faktor kunci yang memengaruhi pengurangan risiko bencana dan mengembangkan alternatif strategis berdasarkan perspektif para ahli.

Sebanyak 22 pakar pariwisata dan manajemen bencana dari Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dilibatkan sebagai responden. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner SWOT-AHP, sementara data sekunder berasal dari dokumen pemerintah, termasuk Rencana Pengurangan Risiko Bencana untuk wilayah BYP periode 2023–2027.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi paling penting dalam mengurangi risiko bencana di kawasan wisata BYP adalah mengimplementasikan kebijakan tata guna lahan untuk mendukung pengembangan pariwisata dengan mempertimbangkan risiko bencana. Pendekatan ini menyeimbangkan antara pengembangan sektor pariwisata dan pengurangan kerentanan terhadap bencana alam.

Kawasan BYP menjadi studi kasus yang relevan untuk memahami hubungan antara pariwisata, pembangunan berkelanjutan, dan pengurangan risiko bencana. Strategi-strategi yang diusulkan dalam penelitian ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), khususnya TPB 11 tentang kota dan komunitas berkelanjutan serta TPB 13 tentang aksi perubahan iklim.

Melalui penelitian ini, Fisipol UGM menunjukkan komitmen akademiknya dalam memberikan solusi nyata bagi tantangan global, termasuk pembangunan pariwisata berkelanjutan di kawasan rawan bencana. Temuan ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi pembuat kebijakan dalam menciptakan kebijakan yang mendukung keberlanjutan kawasan wisata BYP dan kawasan lain yang menghadapi risiko serupa.

Selengkapnya artikel jurnal “Expert Perspectives on Disaster Risk Reduction Strategies in the Tourist Area of Borobudur-Yogyakarta-Prambanan in Indonesia” dapat diakses di laman Jurnal Elsevier https://doi.org/10.1016/j.pdisas.2024.100379