Yogyakarta, 7 Agustus 2024–Pemerintah Indonesia tengah mengalami dilema berkaitan dengan isu lingkungan dan isu ekonomi. Pasalnya, berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut seringkali bertolak belakang. Di satu sisi, pemerintah berkomitmen untuk memenuhi target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang menjadi penyebab utama perubahan iklim melalui Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC). Pada sisi lain, pemerintah juga memiliki komitmen untuk tidak terjebak dalam middle income trap dengan terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
SDGs 11: Sustainable Cities and Communities
Yogyakarta, 18 Juli 2024─Perbedaan mencolok dalam gaya undangan hajatan antara daerah rural dan urban tidak hanya mencerminkan perbedaan budaya, tetapi juga memperlihatkan adaptasi terhadap perubahan sosial dan teknologi. Undangan hajatan di daerah rural mulai dari khitanan, puputan kelahiran bayi, hingga hajatan pernikahan pernikahan lazim dilengkapi dengan punjungan yang kental dengan kearifan lokal yang sederhana, tetapi penuh dengan makna. Berbeda halnya dengan undangan pernikahan di perkotaan, sifatnya lebih modern dan menekankan pada efisiensi.
Yogyakarta, 16 Juli 2024─Pulau Jawa diprediksi akan mengalami kekurangan air yang parah pada tahun 2030. Prediksi yang mengkhawatirkan ini adalah akibat dari perubahan iklim yang menyebabkan cuaca tidak menentu. Di sisi lain, hak atas air merupakan Hak Asasi Manusia. Akan tetapi, tuntutan pertumbuhan ekonomi sering kali mengutamakan proyek infrastruktur fisik daripada ketersediaan air bersih. Atas nama peningkatan pendapatan ekonomi lokal, banyak proyek pembangunan telah merampas hak atas air warga.
Yogyakarta, 12 Juli 2024─Di zaman sekarang ini, dunia menghadapi disrupsi sebagai konsekuensi dari transformasi digital, pandemi Covid-19, dan perubahan iklim. Berbagai disrupsi tersebut mengubah cara dan pola masyarakat global dalam berinteraksi, berpolitik, dan mempertahankan kehidupan yang berkelanjutan.
Wawan Mas’udi, S.IP., M.P.A., Ph.D., Dekan Fisipol UGM menilai bahwa perguruan tinggi perlu mengambil peran dalam menghadapi disrupsi ini. “Perguruan tinggi perlu memainkan peran yang lebih agresif untuk lebih bisa memahami perubahan yang sedang terjadi dan menawarkan sesuatu untuk menjadi bagian dari perubahan yang terjadi,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa perguruan tinggi tidak hanya berkutat pada konteks substansi saja, tetapi juga perlu mengambil aksi.
Yogyakarta, 10 Juni 2024— Untuk memperdalam pengetahuan mahasiswa terkait isu Gerakan Sosial dan Pembangunan, Program Studi Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan kembali menyelenggarakan kuliah tamu dengan topik “Konstelasi Sosial Politik dalam Gerakan Sosial Masyarakat Kampung Akuarium”. Dengan studi kasus Kampung Akuarium, kuliah tamu tersebut mendukung kedalaman pemahaman terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) ke-11 mengenai kota dan permukiman yang berkelanjutan.
Kehadiran Achmad Firas Khudi, selaku Alumnus Chiang Mai University, memberikan gambaran lebih nyata mengenai dinamika warga Akuarium paskapenggusuran hingga pembangunan kembali.
Yogyakarta, 30 Mei 2024─Melalui Social Development Talks (SODET), Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK) Fisipol UGM, bersama Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DIY mengadakan diskusi bertajuk “Ibu-Ibu Yogya Pusing Sampah?: Mengetengahkan Peran Perempuan dalam Isu Keadilan Iklim” pada Kamis (30/5). Diskusi ini menyajikan gambaran tentang peran krusial perempuan dalam mengatasi isu keadilan iklim, terutama dalam konteks pengelolaan sampah di Yogyakarta.
Acara ini dimoderatori oleh Mirna Yusuf M.A., mahasiswa doktoral Departemen PSdK Fisipol UGM, dan dihadiri oleh beberapa pembicara yang ahli dalam isu pengelolaan sampah dan keadilan iklim, yaitu Bintari Rochim dari Lentera Mahika, Purwantining Tyas Fitri Kawuri dari PKBI DIY, serta Galih Prabaningrum, S.Sos., M.A., dari PSdK Fisipol UGM.
Yogyakarta, 16 Mei 2024─Berdasarkan proyeksi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), jumlah orang berusia di atas 60 tahun akan mengalami kenaikan sebanyak 12% hingga 22% dari jumlah awal 901 juta pada 2015 menjadi 2.100 juta pada 2050. Hal tersebut menandakan bahwa demografi global sedang mengalami penuaan. Oleh karena itu, berbagai inisiatif dan upaya untuk menciptakan lingkungan yang ramah terhadap populasi lanjut usia (lansia) menjadi hal yang penting. Terlebih, perwujudan lingkungan yang inklusif terhadap lansia juga mendukung terlaksananya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) ke-11 tentang Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan.
Yogyakarta, 6 Mei 2024–Dunia tengah mengalami tiga krisis planet atau triple planetary crisis yang meliputi perubahan iklim, polusi, dan kehilangan keanekaragaman hayati. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menyikapi isu tersebut, salah satunya dengan mengadopsi prinsip ekonomi sirkular dalam aktivitas bisnis dan juga sehari-hari. Meskipun demikian, pemahaman dan implementasi ekonomi sirkular masih terbatas pada lingkup bisnis saja. Merespons hal tersebut, Institute of International Studies (IIS) UGM bersama dengan the Partnership for Action on Green Economy (PAGE) melalui UNDP Indonesia dan Bappenas menyelenggarakan lokakarya bertajuk Mainstreaming Circular Economy for Transformative and Sustainable Change sebagai upaya mengarusutamakan prinsip ekonomi sirkular hingga level akar rumput pada Senin (6/5) di Auditorium Mandiri Fisipol UGM.
Yogyakarta, 22 Maret 2024─Research Center of Politics and Government (PolGov) bekerja sama dengan Penerbit Obor dan Indonesia Initiative for Sustainable Mining (IISM) mengadakan diskusi buku berjudul “The Second Chance” pada Jumat (22/3) di Ruang Lab Big Data (BA 401), Gedung BA Lt. 4, Fisipol, UGM. Acara ini dihadiri oleh penulis buku, Rezki Syahrir Ph.D, dosen dari Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM, Hasrul Hanif, Ph.D, selaku penanggap dan dimoderatori oleh peneliti PolGov, Fitria Yuniarti. Diskusi ini juga turut mengundang para peneliti, para ahli, dosen dan juga mahasiswa sebagai ruang pertukaran ide dan pembahasan isu-isu tentang tata kelola pertambangan di Indonesia.
Jakarta, 31 Oktober 2023─Center for Digital Society (CfDS) FISIPOL UGM selenggarakan sesi dialog ESG pada Selasa (31/10) di Ashley Hotel Tanah Abang, Jakarta. ESG (Environmental, Social, and Governance) adalah pendekatan kunci yang perlu diperhatikan dalam operasionalisasi perusahaan. Semua bidang industri tidak bisa lepas dari tanggung jawab pada peninjauan aspek lingkungan dan sosial. Banyak industri yang sudah mulai mengadopsi ESG untuk mengatasi masalah sosial dan lingkungan yang semakin kompleks, guna meningkatkan keberlanjutan bisnis terkait hubungannya dengan masyarakat, komitmen menjaga lingkungan, serta aktualisasi akuntabilitas dan transparansi dalam prakteknya.