Soroti Dampak Pariwisata terhadap Penghidupan Lokal, Dosen FISIPOL UGM Tembus Jurnal Q1

Pencapaian akademik kembali ditorehkan oleh dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada. Dr. Ambar Widaningrum bersama Dr. Erda Rindrasih, Prof. Dr. Phil. Janianton Damanik, dan Yoga Aldi Saputra, S.A.P., MPA. berhasil memublikasikan artikel ilmiah terbaru mereka pada jurnal internasional bereputasi Q1, Journal of Tourism Futures.

Artikel berjudul “The Viability of State-Led Policy in Tourism for Sustainable Livelihood: The Case of Indonesia’s Super-Priority Destination” mengkaji secara kritis peran kebijakan pariwisata yang dipimpin negara dalam mendorong pembangunan ekonomi sekaligus menjamin keberlanjutan penghidupan masyarakat lokal, khususnya di negara berkembang. Studi ini berangkat dari perdebatan global mengenai pariwisata sebagai mesin pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan, yang dalam praktiknya kerap menimbulkan ketegangan antara agenda pembangunan, keberlanjutan, dan keadilan sosial.

Melalui studi kasus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Nusa Tenggara Barat yang merupakan salah satu destinasi super prioritas Indonesia, penelitian ini menyoroti bagaimana proyek pariwisata berskala besar yang didorong oleh negara berinteraksi dengan kehidupan masyarakat lokal. Mandalika dipilih sebagai lokasi penelitian karena merepresentasikan model pembangunan pariwisata berbasis investasi negara dan infrastruktur publik, yang berbeda dengan pusat-pusat pariwisata yang lebih market-driven seperti Jakarta atau Bali.

Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun pariwisata sering dipromosikan sebagai solusi pembangunan berkelanjutan dan penciptaan lapangan kerja, implementasi kebijakan negara di tingkat lokal tidak selalu berjalan sejalan dengan aspirasi global seperti Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya terkait pengentasan kemiskinan, pekerjaan layak, dan keberlanjutan komunitas. Artikel ini juga menyoroti bagaimana pembangunan pariwisata dapat memicu pergeseran ruang hidup dan mata pencaharian masyarakat lokal, serta respons beragam dari para pemangku kepentingan terhadap transformasi kawasan wisata.

Dengan menempatkan Mandalika sebagai laboratorium kebijakan, artikel ini memberikan kontribusi penting bagi kajian pariwisata kritis, khususnya dalam memahami kesenjangan antara perumusan kebijakan dan dampaknya terhadap keberlanjutan penghidupan masyarakat selama fase implementasi. Temuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi pembuat kebijakan, akademisi, dan praktisi pariwisata dalam merancang strategi pembangunan pariwisata yang lebih inklusif dan berkeadilan sosial.

Publikasi ini tidak hanya memperkuat kontribusi FISIPOL UGM dalam diskursus akademik global, tetapi juga menegaskan komitmen sivitas akademika UGM dalam menghasilkan riset yang relevan dengan tantangan pembangunan di Indonesia dan negara berkembang lainnya.

Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.