[SERIAL DISKUSI AGRARIA #3: AGRARIA DAN SENI SEBAGAI MEDIA PERGERAKAN]

Permasalahan sengketa tanah atau yang lebih dikenal dengan konflik agraria di Indonesia telah menjadi persoalan yang kompleks.  Banyak kasus konflik agraria yang melibatkan masyarakat, pengusaha, dan pemerintah di berbagai daerah yang tidak kunjung terselesaikan. Penguasaan tanah tersebut tentunya berdampak besar kepada masyarakat sehingga membuat masyarakat melakukan perlawanan dengan melakukan gerakan kolektif. Salah satu media yang dapat digunakan untuk melakukan pergerakan ialah melalui seni. 

Seni pada dasarnya memiliki unsur yang paling fundamental yaitu untuk mengungkapkan dan mengekspresikan realitas, sebab seni merupakan bagian dari perjuangan sosial. Melalui karya seni; ekspresi-ekspresi, kesenangan, kemarahan hasrat, kehausan budi, kekuasaan, sinisme atau ketakutan dapat dibagikan kepada khalayak.

Seni adalah salah satu media yang cukup ampuh untuk melakukan propaganda serta mampu digunakan untuk menggugat kemapanan  yang selama ini dianggap merugikan rakyat banyak. Seni menjadi media paling depan dalam menyuarakan pentingnya pembebasan dan perubahan, dalam kondisi masyarakat yang penuh dengan gejolak sosial, terkhusus konflik agraria.

Maka dari itu, keluarga mahasiswa Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, UGM mengadakan serial diskusi agraria #3 dengan tajuk “Agraria dan Seni sebagai Media Pergerakan” yang akan dilaksanakan pada

Tanggal : Senin, 19 Maret 2018
Pukul     : 15:30 – selesai
Tempat  : Selasar Barat, Fisipol, UGM

Diskusi tersebut mencoba memaparkan bagaimana kerja kerja seni aktivisme, khususnya terkait isu agraria, yang menjadi bagian terpenting dari membangkitkan kesadaran kolektif akan permasalahan tersebut.

Mari datang, diskusi, dan refleksikan!

Konfirmasi kehadiran:
Daftar diskusi_nama_instansi 
Narahubung: 081231371197 (Rani)

#jalanbaru
#kementeriankeilmuan
#kabinetruanggembira
#kapstrafisipolugm