Lebih dari 50 peserta hadir (26/9) di Ruang Seminar Magister Administrasi Publik (MAP), Fisipol dalam rangka mengikuti kuliah umum. Kuliah umum yang berjudul Mapping and Power: Stamford Raffles’ Map of Java (1817) as A Document of Colonial History ini dipaparkan oleh Prof. Dr. Farish A Noor. Acara berlangsung selama satu setengah jam, mulai Pk 09.00 WIB hingga Pk 11.30 WIB. Prof. Dr. Farish A Noor merupakan staf pengajar dari S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapore. Kuliah umum ini diselenggarakan atas inisiasi dari Asean Studies Centre (ASC) UGM.
Dalam kuliah umum ini,F Prof. Dr. Farish A Noor memaparkan perkembangan peta Pulau Jawa dan relasinya pada masa kolonial Inggris. “Mapping Jawa sudah berlangsung pada abad ke-17”, ungkap Prof. Dr. Farish A Noor. Pulau Jawa, sejak masa itu merupakan wilayah terpenting atas control perekonomian dan kekuasaan. Hal ini dapat dimengerti ketika banyak bangsa asing yang datang untuk menguasai Indonesia dengan melumpuhkan Pulau Jawa terlebih dahulu.
“Mapping Jawa dilakukan secara strategis pada masa kekuasaan Inggris, atas kepemimpinanan Raffles”, ungkap Prof. Dr. Farish A Noor. Inggris pada masa itu memetakan bukan hanya Jawa secara teritorial tetapi juga melibatkan berbagai peneliti untuk memetakan titik-titik daerah yang mengandung mineral di Pulau Jawa. (OPRC).