Tidak kurang dari 150 orang hadir dalam acara peluncuran buku yang berjudul “Mengawal Demokratisasi media: Menolak Konsentrasi, Membangun Keberagaman”. Buku yang diterbitkan PT Kompas ini merupakan tulisan Amir Effendi Siregar. Beliau merupakan direktur Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2Media) yang pada tahun 1980-an dan pernah aktif mengajar di Jurusan Ilmu Komunikasi pada masa itu. Acara berlangsung pada Senin (29/9) kemarin mulai Pk 13.30 hingga Pk 17.00 WIB dan bertempat di Ruang Seminar Timur. Bedah buku ini dibuka dengan sambutan yang dibawakan oleh rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si.
Diskusi dipandu oleh Wisnu Martha Adiputra,M.A, salah seorang dosen Jurusan Komunikasi dengan menghadirkan lima orang pembicara yang membedah secara langsung isi buku ini. Kelima pembicara tersebut yakni Dr. Kuskridho Ambardi, M.A (ketua Program S2 Ilmu Komunikasi, Fisipol, UGM), Masduki, M.Si., M.A (staf pengajar Ilmu Komunikasi UII), R. Kristiawan, M.A (Manager Bidang Media dan Informasi, Yayasan TIFA), Dr. Judhariksawan, M.H (Ketua KPI) dan Mochammad Riyanto Rasyid (Kompas TV). Media hadir beriringan dalam demokratisasi di suatu negara. Buku ini menggambarkan dinamika politik pada kurun waktu tahun 1987 hingga saat ini.
Dinamika jatuh dan berkembangnya media dapat kita lihat dalam tulisan yang merupakan bunga rampai ini. Isu media dalam kuasa para elit politik turut menjadi bab yang tidak kalah menarik dibahas. “Bang Amir Effendi merupakan guru bagi kita semua dimana tulisannya dijadikan rujukan mulai dari tahun 1987 hingga saat ini”, ungkap Dr. Kuskridho Ambardi, M.A. Buku ini merupakan rujukan yang memiliki nilai historis dan mumpuni dalam mengawal demokratisasi media yang ada di Indonesia. (OPRC).