Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY sepakat memanfaatkan penggunaan aplikasi Cared Wide View Disaster Information ang Prediction System (W-DIPS). Penggunaan aplikasi Cared Wide View Disaster Information and Prediction System diprakarsai peneliti Osaka University, Jepang Prof. Stefano Tsukamoto untuk penanggulangan berbagai bencana.
Aplikasi ini berbasis mobile apps di smartphone dan bisa diunduh melalui Google Playstore. Aplikasi W-DIPS ini, memungkinkan masyarakat meng-input data kejadian bencana yang ada di sekitarnya.
Cara kerja aplikasi ini berupa pertanyaan-pertanyaan kepada user untuk di-input ke server. Melalui data yang dikirim user tersebut, publik dapat mengetahui lokasi, kebutuhan logistik, dan tingkat kerusakan yang ada.
“Aplikasi ini memungkinkan masyarakat di daerah bencana mengirimkan data kondisi bencana di daerahnya. Data-data tersebut akan diolah dan menampilkan kondisi bencana melalui sistem peta,” kata Stefano Tsukamoto.
Dengan aplikasi W-DIPS, kata Tsukamoto, dapat membantu otoritas dalam mengeluarkan kebijakan penanggulangan bencana. Karena aplikasi alat ini dapat dipergunakan untuk berbagai bencana, seperti erupsi, tsunami, gempa bumi, banjir dan lain-lain.
Kesepakatan penggunaan aplikasi Cared Wide View Disaster Information ang Prediction System ditandatangani Dekan Fisipol UGM, Dr. Erwan Agus Purwanto dan Kepala BPBD DIY, Ir. Gatot Saptadi disaksikan Rektor, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D, Prof. Stefano Tsukamoto dan Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni, Dr. Paripurna, S.H, M.Hum., LL.M, di ruang Rektor UGM, Jum’at (13/2).
Rektor menyambut baik kerjasama ini. Ia berharap dengan kerjasama ini akan membantu dalam manajemen bencana di daerah, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Dengan kerjasama ini, berupa aplikasi W-DIPS tentu akan membantu dalam merespon dan merehabilitasi kejadian bencana di DIY. Ini merupakan wujud kreativitas dalam menghadapi bencana sekaligus sebagai kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana kedepan” tuturnya.
(dilansir dari website Universitas Gadjah Mada, http://tinyurl.com/m9c5co2)